Seluruh karyawan pun dibuat kerepotan untuk menghitung uang yang dibawa Muspina.
"Kemarin kita hampir seharian menghitung uangnya, dan ini kejadian yang pertama kali terjadi di sini. Sebab biasanya pembeli yang datang ingin mencicil (angsur), ini dibayar tunai," Mardiana Mardin, salah seorang karyawan dealer penjualan motor pada Sabtu (29/12/2018).
Uang pecahan Rp 2.000 dalam karung tersebut berjumlah Rp 10 juta.
Sementara harga sepeda motor yang hendak dibeli Muspina senilai Rp 17 juta.
"Jumlah uang Rp 2.000 dalam karung berjumlah Rp 10 juta dan selebihnya dia (Muspina) bayar tunai dengan uang pecahan Rp 100.000 berjumlah Rp 7 juta," kata Mardiana kembali.
Dengan hasil tabungan selama kurang lebih 10 tahun ini, Muspina kini telah memiliki sepeda motor Honda BeAT yang telah lama ia impikan.
Sebenarnya, keinginan tersebut mampu ia capai jika sejak awal dirinya ingin mengangsur.
Namun karena Muspina tak suka berutang, ia lebih memilih menabung.
"Kalau saya mau mencicil sudah lama saya punya motor, tetapi saya orangnya tidak mau terbebani dengan utang. Jadi saya menabung, lagian yang saya tabung hanya sisa membeli ikan kalau pulang dari pasar selama kurang lebih 10 tahun," kata Muspina.
KOMENTAR