MOTOR Plus-Online.com - Musim hujan seperti saat ini, air hujan ternyata berbahaya di motor.
Bahaya air dari hujan untuk motor karena pemiliknya anggap sepele.
Sisa-sisa air hujan dan kotoran yang menempel di motor jadi bahaya kalau tetap dibiarkan hingga mengering.
Efeknya setelah itu bisa cukup merusak, terutama pada cat bodi kendaraan.
Baca Juga : Kejar Pemobil yang Kabur, Kok Pemakai Motor Yamaha NMAX Dibawa ke Polisi?
Baca Juga : Ini Tampang Biker Bermotor Yamaha NMAX yang Bantu Polisi Kejar Mobil
Tingkat keasaman yang tinggi pada air hujan, membuatnya juga indentik dengan timbulnya karat pada benda berbahan logam.
Motor yang beberapa partnya berbahan logam, sangat mungkin untuk kedatangan tamu yang namanya karat.
Makanya, kudu langsung mandi wajib tuh, bor.
Meski tak ada waktu, upayakan untuk menyempatkan mencuci motor walau hanya sekedar mengguyur seluruh bodi dan bagian-bagian penting lainnya.
Setelah itu, perhatikan beberapa part berikut untuk meminimalisir kerusakan akibat air hujan.
“Yang pertama adalah rantai, dengan sifat keasamannya, hujan mampu menimbulkan karat pada rantai.
Apalagi, jika motor sobat tidak menggunakan tutup rantai, hal ini tentu sangat rentan sekali menimbulkan karat.
Oleh sebab itu, baiknya Anda mengencangkan kembali setelan rantai sesuai standar dan lumasi rantai,” buka Stephanus Martin, mekanik dari Pandu Motor.
Kedua, cek swing arm alias lengan ayun.
Part ini merupakan tempat bersarangnya kotoran atau endapan pasir bekas genangan air.
Baca Juga : Beredar Video Teaser Jorge Lorenzo Diperkenalkan Pembalap MotoGP Honda
Karena disitu banyak rongga-rongga yang tak terlihat dan sulit untuk dibersihkan, makanya karat mudah ditemukan di part tersebut.
Selanjutnya, bersihkan komponen pengereman.
Wilayah ini bersifat terbuka, ketika sampeyan melibas genangan air, maka kotoran akan menempel pada cakram motor anda.
Hal itu, berpotensi menggores piringan cakram, karena rata-rata terdiri dari krikil yang susah untuk hancur.
Lalu, bersihkan sok depan dan belakang dari kotoran.
Khususnya, pada bagian as sok yang bergerak naik turun.
“Jika terdapat endapan kotoran ditempat itu, maka berpotensi terjadi kebocoran oli akibat seal yang rusak,” tambah ayah dua orang anak ini.
Lanjut, leher knalpot yang keropos dan mudah berkarat.
“Suhu tinggi pada leher knalpot ini, bisa mengakibatkan perubahan warna pada bagian tersebut.
Makanya, bagian ini perlu sering-sering dibersihkan.
Sesekali, bisa juga dilapis dengan cat tahan panas,” tutup pria yang ngebengkel di Jl. Komarudin Raya, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR