Alhasil Honda membuat mesin 4-tak, yang mampu meraung diatas 20.000 RPM di tahun 1960-an.
Honda kemudian merombak mesin, yang berbasis Honda RC148.
Bore x Stroke pun dirombak ulang menjadi 35,5 x 25,14 mm, dengan total kapasitas silinder sebesar 125cc.
Konfigurasi mesinnya jarang didengar, inline 5 silinder DOHC dengan 20 klep!
Tiap silindernya, disuplai dengan karburator Keihin 18 mm yang mungil.
Baca Juga : Pilihan Karburator Favorit Motor-motor Kencang, PWK, PWM Atau PJ?
Honda RC149 dibekali Penggerak Noken as tipe Gear (Gear-Driven Camshaft), plus transmisi 8 percepatan.
Iya benar tidak salah baca, Honda RC149 punya 8 percepatan alias 8 gigi.
Karya duet Honda Irimajiri ini mampu memuntahkan maksimum power hingga 35 dk / 20.500 rpm, dengan redline 22.000 rpm.
Kalau mau dibandingkan, Honda CBR250RR powernya 36 dk.
Namun, CBR250RR punya bobot 165 kg, sedangkan motor ini hanya 85 kg saja, terbang nih!
Lalu bagaimana kiprahnya di ajang World GP?
Dibesut oleh pembalap asal Swiss, Luigi Taveri, Honda mampu merebut gelar juara dunia pada tahun 1966 meski mayoritas kompetitornya menggunakan motor dua-tak.
Tak hanya kegilaan mesinnya yang membuat RC149 dilirik banyak orang, suara knalpotnya sangat menggelegar!
Seperti dikutip dari Motorcycle USA yang mengungkapkan.
“Setiap kali melakukan deselerasi dan downshift, RC149 layaknya mesin akan segera meledak!”
Penasaran dengan suara dan larinya? Tenang, karena Honda sukses melakukan restorasi motor ini.
Biar tidak penasaran langsung tonton saja videonya berikut;
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR