Inilah Sederet Fakta-Fakta Nomor Start 1 Angka Paling Angker di MotoGP

Arseen - Kamis, 3 Januari 2019 | 11:30 WIB
Twitter - @marcmarquez93

Baca Juga : Sadis! Ini Dia Motor Jiplakan Yamaha R6 dari Cina, Namanya Yayama R6

Fakta berikutnya, pembalap Amerika Serikat, Kenny Roberts, Jr., berhasil menjadi juara dunia GP 500 di atas motor Suzuki RGV500 di 2000, musim berikutnya memakai nomor satu dan di akhir musim tidak jadi juara dunia.

Berlanjut ke musim MotoGP 2006, mendiang Nicky Hayden (Repsol Honda) berhasil menjadi juara dunia, lantas di musim berikutnya 2007 mengenakan nomor satu dan tidak jadi juara dunia.

Fakta selanjutnya, Casey Stoner (Ducati Team) juara dunia MotoGP 2007, kemudian mengenakan nomor satu di musim berikutnya.

Musim 2008 pun, Casey Stoner tak berhasil mempertahankkan titel juara dunianya.

Baca Juga : Tips Ampuh, Begini Cara Mengatasi Lampu Sein Motor Yang Bermasalah

Baca Juga : Mick Doohan: Siapa yang Bisa Mengalahkan Kehebatan 2 Pembalap Ini?

Begitu pula dengan Jorge Lorenzo yang menjadi juara dunia MotoGP di kompetisi tahun 2010, lantas mengenakan nomor 1 di musim 2011 akhirnya tidak berhasil jadi juara dunia.

Fakta terakhir, Casey Stoner (Repsol Honda) sukses meraup titel juara dunia MotoGP 2011, namuan lagi-lagi saat dirinya mengenakan pelat nomor 1 di musim 2012 gagal mempertahankan juara dunianya.

 Deretan mitos, takhyul atau 'kutukan' itu sepertinya tidak membuat takut Marc Marquez untuk mengenakannya di MotoGP 2019.

Atau malah, Marc Marquez merasa tertantang untuk mematahkan mitos atau takhyul itu.

Jadi pertaruhan seru bagi Marc Marquez nih.

Apakah Marc Marquez bakal terkena 'kutukan' itu atau malah berhasil mematahkannya?

Jadi penasaran dengan MotoGP 2019 mendatang.

"Jadi jika kita bekerja ke arah yang benar dengannya untuk memungkinkan dia meningkat - saya tidak akan mengatakan untuk mengajari membantunya memahami segala sesuatu di MotoGP,” sebutnya.

“Dia akan menggunakan bakatnya, dan saya benar-benar percaya dia akan menjadi salah satu pembalap top,” ungkapnya.

"Alex dan Joan akan mulai bersaing di dalam tim, karena itu membuat kedua pembalap meningkatkan hasil mereka,” bilangnya lebih lanjut.

"Inilah yang kami lihat di tim lain, ketika Anda memiliki dua pembalap di level yang sama yang Anda coba kalahkan satu sama lain, Anda harus memiliki manfaat untuk tim dan hasil yang lebih baik," kata sang bos.

Penulis : Arseen
Editor : Arseen


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular