Lalu speedometer gabungan antara analog dan digital, sayangnya pada penunjuk kecepatan, agak susah dilihat saat riding siang bolong.
Karena posisinya agak masuk ke dalam dan warnanya cenderung krom dan putih.
Kaki-kakinya, pakai pelek die casting buatan Enkei Thailand, lebarnya depan-belakang sama, 1.85 inci dibalut ban 70/90-17 dan 80/90-17.
Sedang rem yang depan pakai disc brake dengan satu piston, belakang masih teromol khas bebek klasik Honda.
Kesimpulannya, fiturnya memang berkelas untuk ukuran bebek dan harganya yang mahal dibayar dengan eksklusifitas desain dan unitnya yang terbatas.
Sebagai catatan, batch pertama Honda C125 yang masuk Indonesia di akhir 2018 hanya 399 unit saja.
Sedang panel digitalnya, indikator posisi gigi paling dominan, lalu ada fuelmeter di atas, odometer, tripmeter A dan B juga jam digital di bagian bawah.
Terakhir, tentu desainnya yang retro, namun dilengkapi fitur modern seperti lampu LED, dari lampu utama sampai sein.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR