Kita ambil saat kondisinya sama-sama dry race, kalau pas wet race tidak valid kalau dibandingkan.
Contoh pertama di Aragon Motorland, dimana seri tersebut masuk dalam MotoGP dan WorldSBK 2018.
Jorge Lorenzo (Ducati MotoGP) dengan Ducati Desmosedici GP18, mencatat waktu tercepat dengan waktu 1 menit 46,881 detik.
Sedangkan Marco Melandri (Aruba.it Racing Ducati) dengan Ducati Panigale R, mencatat waktu 1 menit 49,543 detik.
Lagi, misalnya di Assen (MotoGP Belanda dan World Superbike Assen TT).
Marc Marquez (Repsol Honda MotoGP) dengan Honda RC213V, meraih pole dengan waktu 1 menit 32,791 detik.
Sementara Alex Lowes (Pata Yamaha WorldSBK) dengan Yamaha R1, mencatatkan waktu 1 menit 34,066 detik.
Satu contoh lagi di Brno, Ceko (MotoGP Ceko dan World Superbike Brno).
Andrea Dovizioso mencatatkan waktu terbaik dengan 1 menit 54,689 detik, menggunakan Desmosedici GP18.
Sedangkan Tom Sykes (Kawasaki WorldSBK) dengan 1 menit 57,687 detik, menggunakan Kawasaki Ninja ZX-10RR.
Nah, itu tadi catatan pada beberapa seri yang berjalan di 2018.
Walau kecil, sebenarnya masih banyak variabel yang bisa mempengaruhi catatan waktunya.
Misalnya faktor cuaca, kelembaban, suhu, dan lainnya.
Bahkan faktor pembalap juga berpengaruh.
Namun secara garis besar, data itu tetap bisa jadi perbandingan, cepat mana antar motor MotoGP dan World Superbike karena sama-sama saat dry race.
Kesimpulannya, pembalap tercepat MotoGP mencatatkan waktu rata-rata lebih cepat 2-3 detik di setiap putarannya.
Source | : | Crash.net,MotoGP.com,Worldsbk.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR