Penyesuaian berikutnya ada pada bagian ruang bakar.
“Yaitu, menaikkan rasio kompresi menjadi 13,2 : 1. Angka tersebut didapat lewat menyetel jarak mendem piston standarnya dari blok silinder sebanyak 0,8 mm,” sebut Nazarudin Amat, selaku mekanik yang menggarap motornya.
Untuk menambah pasokan udara yang masuk ke ruang bakar, diameter Throttle Body (TB) yang tadinya berukuran 32 mm, kini direamer menjadi 39 mm.
“Setelah direamer, katup butterfly pada TB juga disesuaikan dengan menggunakan koin TB kepunyaan mobil. Sementara itu, injektornya masih mengandalkan bawaan XMAX 250, alias standar,” tambah pria yang bermarkas di bilangan Cipinang, Jakarta Timur.
Baca Juga : Salah Satu Tunner Handal Balap Motor Indonesia Tutup Usia
Part pengatur buka-tutup klep juga diracik ulang.
“Kini, kem in membuka di 25 derajat sebelum TMA dan menutup di 52 derajat setelah TMB. Sementara, kem ex membuka 50 derajat sebelum TMB dan menutup di 27 derajat setelah TMA. Jadi, durasi kem in dan exnya kembar 257 derajat. Untuk tinggi angkatan kem in 9,6 mm dan exnya 9,4 mm,” tutup Ucup, sapaan akrabnya.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra Fikri |
KOMENTAR