Baca Juga : Awas! Nekat Ganti Ban Motor Matik Lebih Gede Bisa Bikin Komponen Ini Cepat Jebol
"Karena saat berboncengan sok belakang gak nyaman, mentok-mentok gitu, makanya pasang monosok dan sekarang sama sekali gak pernah mentok," puas Aulia, sapaannya.
Sektor depan Aerox 2017 ini sebelumnya sudah menggunakan upside down, namun Aulia beli lagi karena tergiur rem double disc.
"Tadinya pakai KTC, tapi gak bisa pakai double disc, akhirnya ganti Nui Racing yang bisa pasang cakram sebelah kiri, jadi kelihatan lebih racing deh, hahaa…" sebut pria yang tinggal di Pondok Ungu Permai, Bekasi.
Agar performa imbang dengan tampilannya, mesin pun dirombak.
Baca Juga : Geger, Emak-emak Ngamuk dan Ajak Debat Polisi Soal Helm Saat Mau Ditilang, Polisi Bengong
"Pakai bore up kit Athena jadi 183 cc. Dan CVT full KTC dari pulley, rumah roller, v-belt, kampas kopling dan mangkoknya," ungkapnya.
"Kalau dihitung totalnya sudah habis Rp 30 jutaan," tambahnya.
"Selanjutnya mau bikin swing arm dari aluminium, hehe…” rinci Aulia yang motornya sudah dipasangi knalpot R9 GP Series Titanium.
Data modifikasi
Cakram depan: CEN 260 mm
Kaliper depan: Double KTC 4 piston
Kaliper belakang: KTC 2 piston
Ban depan: Pirelli Diablo Scooter 120/70-14
Ban belakang: Pirelli Diablo Rosso Scooter 150/70-14
Master rem: KTC
Handgrip: KTC Carbon
Tabung minyak rem: Lightech
Steering dumper: KTC
Sokbreker depan: Upside down Nui Racing
Sokbreker belakang: Monosok Nui Racing
Knalpot: R9 GP Series Titanium
Sein belakang: JPA
Lampu rem: JPA
Bore up kit: Athena 183 cc
Pelek: Axio 3.00x14 & 4.50x14 inci
Pulley: KTC
Rumah roller: KTC
V-belt: KTC
Kampas kopling: KTC
Mangkok kampas kopling: KTC
Filter udara: Ferrox.
Source | : | Otomotifnet.gridoto.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR