MOTOR Plus-online.com - Memilih busi, sama seperti memilih pasangan, enggak bisa sembarangan sob.
Karena jika salah pilih busi, bisa membuat motor dan kantong jebol.
Akibatnya bisa saja diputusin oleh pasangan, karena enggak bisa jalan berduaan lagi.
Kalian pasti sudah pernah dengar soal jenis busi panas dan busi dingin yang dijual di pasaran.
Baca Juga : Video Tabrakan Fatal Truk dan Motor, Siapa yang Salah di Mata Hukum?
Baca Juga : Banyak yang Bingung, Kenapa Kawasaki Malah Merilis Motor Baru Model Ini?
Busi panas dan dingin itu sendiri mengacu kepada kemampuan insulator menahan panas ketika mesin sedang bekerja.
Semakin tinggi heat rating sebuah busi, maka kemampuan menahan panasnya lebih baik.
"Kalau busi dengan heat rating rendah dipasang di mesin berkompresi tinggi, bisa bikin insulator pecah atau meleleh,” tutur Diko Oktavianto, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.
Contoh paling sederhana dari ucapan Diko tadi adalah memasang busi Honda Supra di Honda CBR150R.
Baca Juga : Kocak! Video Motor Honda Supra Gaya-gayaan Ngikutin Moge Cornering, Ujung-ujungya Bikin Malu
Meski secara dimensi dan bentuk sama, namun kedua busi punya heat rating berbeda.
Heat rating busi Supra di bawah heat rating busi standar CBR150, bisa memunculkan masalah.
Yang paling dikhawatirkan adalah pecahnya insulator yang akan langsung masuk ke ruang bakar.
Insulator yang masuk ke ruang bakar akan terperangkap dan bisa merusak boring liner serta piston yang sedang bekerja.
Baca Juga : Siap-siap! Demi Menekan Angka Kecelakaan, Polisi Akan Lakukan Ini Bulan Februari 2019
Makanya, harus perhatikan heat rating jika kalian ingin lakukan substitusi pada busi.
“Kalau naik boleh. Misal motor A standarnya pakai busi dengan heat rating 5. Dipasangkan busi heat rating 6 tidak apa-apa. Paling kendalanya motor lebih sulit dihidupkan dalam kondisi dingin," tutup Diko.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR