“Diameter porting-nya 31/29 mm, ketika diukur flow-nya sebesar 90 cfm,” lanjut Bima yang juga punya mesin Superflow ini.
Baca Juga : Banyak Yang Belum Paham Loh, Beda Ruang Bakar Sempit dan Lebar
Klep in membuka 28 sebelum TMA dan menutup 60 setelah TMB.
Begitu juga klep ex membuka 60 sebelum TMB dan menutup 28 setelah TMA.
Lift juga harus lebih tinggi, dipatok di angka 8,5 mm baik in atau ex-nya,” tambah kakak kandung Gupita Kresna yang baru saja menang ARRC Jepang itu.
Baca Juga : Motor Yamaha MT-15 2019 Sudah Ada di Dealer, Ini Contoh Modifikasinya
Setingan AFR dibikin aman saja di 12:1 dengan limiter mesin dipatok di angka 14.700 rpm.
“Dengan kompresi tinggi dan limiter tinggi, rider ngegas gak boleh drop di bawah 8.000 rpm setiap keluar-masuk tikungan.
Untungnya dia jago mainkan rpm, jadi power mesin lebih keluar,” jelasnya lagi.
Karena kelistrikan sudah DC, tidak perlu ada magnet lagi. “Gantinya pakai rotor 11 tonjolan dan bobot sekitar 500 gram sebagai pemberi sinyal padaECU,” tutup Bima.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1007 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR