Ketika diburet, rasio kompresinya 12,8 : 1 yang aman pakai Pertamax Turbo,” sebut mekanik JPBKW2 Sintang ini.
Baca Juga : AKP Muhammad Yusuf: Pengguna Knalpot Brong Gak Ada Ampun, Langsung Denda Setengah Juta
Buka-tutup klep diatur ulang, durasinya main di angka 262°. “Hitungannya setelah dial, kem in membuka 26° sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 56° setelah TMB (Titik Mati Bawah).
So, 26° + 180° + 56° = 262°.
Durasi dan buka- tutup yang sama, juga berlaku buat klep buang,” beber Andri Wibowo dari BBKW2 yang ikut membangun mesin tersebut.
Urusan pengkabutan, Joko masih menggunakan karburator standar BeAT yang direamer kembali.
Baca Juga : Menyayat Hati, Demi Mengais Rupiah Ibu Ini Ajak Dua Anaknya Narik Ojek Online
“Diameter koinnya di-reamer jadi 26 mm, sedangkan skepnya juga diperbesar jadi 23 mm.
Untuk pilot jet-nya, dikasih 42 dan main jet 115,” tambah Joko yang ngebengkel di Jl. Teuku Umar, Sintang, Kalimantan Barat.
Penerus tenaga ke roda belakang, juga dimodifikasi.
Diantaranya, rumah roller diubah sudutnya dengan cara dibubut, jadi 14°.
Baca Juga : Wow, Harga Motor Listrik Honda yang Dilaunching Hari Ini Dapat 1 Xpander
“Supaya V-Belt bisa naik lebih tinggi, jalur rollernya dikerok kembali.
Setelah itu, roller menggunakan merek CLD dengan kombinasi berat 6 dan 7 gram,” tutup Joko.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 90/80-14
Ban belakang : FDR 90/80-14
CDI : BRT
Knalpot : Standar Bobok
By Surya BBKW2
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1002 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR