MOTOR Plus-Online.com - Ett, tunggu dulu, ini bukan bikin candi betulan.
Tapi,istilah membangun motor balap dalam waktu singkat.
Dilakukan Bagas Setiawan, punggawa KM 18 East mengorek motor dalam satu malam.
“Mendadak pembalapnya ingin gas motor ini,” ucap Kuple, sapan akrabnya.
Namun, hasil begadang ini tidak sia-sia.
Baca Juga : Yamaha Lexi Belum Setahun Blok Mesin Pecah, Ini Penjelasan Yamaha Indonesia
Baca Juga : Gak Ada Capeknya, Marc Marquez Udah Keliling Kota Bandung Naik Bandros
Pembalapnya, Dimas Vebrianto juara pertama di funrace E-Event kelas MX, FU, Sonic Open di Sirkuit Internasional Sentul, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Dimas berhasil meninggalkan lawan-lawannya mulai dari lap awal, padahal trek diguyur hujan.
Bersaing di kelas bergengsi open, diisi pembalap berpengalaman.
Makanya menggunakan blok dan piston berdiameter 62 mm dipadukan stroke standar 58,7 mm, menghasilkan volume silinder 177,1 cc.
Baca Juga : Bikin Ngakak! Video Parodi Pria Ngerusak Motor, Giliran Yamaha XMAX
“Piston dibuat flat dan mendem piston 0,8 mm dari bibir blok saat TMA (Titik Mati Atas),” tambah mekanik berkumis yang bengkelnya di Jl. Ampera Raya, Bekasi Timur, Jawa Barat.
Untuk menghasilkan kompresi 11,6 : 1, head silinder dipapas 0,8 mm.
Alasan doi mematok kompresi rendah untuk membuat daya tahan mesin semakin baik dan nggak mudah jebol.
Poros bubungan atau mekanik biasa sebut noken as merupakan part penting menentukan peak power dan karakter mesin.
Baca Juga : Bikin Melongo! Harga Bodi Set Honda Scoopy yang Dirusak Usai Ditilang Tembus Angka Segini
Saat di-dial, di motor keluaran 2011 ini Kuple mendapatkan durasi 265 derajat untuk in dan 267 derajat ex.
Tinggi angkatan klep didapat 8,8 mm untuk klep in dan 8,86 mm untuk klep ex.
Mendapatkan power motor yang besar juga didapat dari penggunaan klep UMA Racing diameter in 22 mm dan ex 19 mm.
“Untuk rpm tinggi, klep ini termasuk kuat dan payung klepnya tidak mudah jeber,” ucapnya.
Karburator asli ditanggalkan.
Agar pasokan Pertamax Turbo dan udara semakin maksimal, menggunakan Keihin PWK 28 mm Sudco.
Untuk spuyer saat race, pas 65 untuk pilot jet dan 135 main jet.
Intake pun sudah diganti lebih pendek agar aliran gas bakar semakin cepat masuk ke ruang bakar.
Gigi rasio pastinya juga sudah diganti.
Namun tidak diganti keseluruhan, melainkan hanya gigi 1, 2, dan 5. Untuk gigi satu perbandingannya 32/12, gigi 2 29/16 dan gigi 5 21/23.
“Selebihnya standar dan final gear untuk sirkuit sentul pas 15/38 mata,” tutup Kuple.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 993 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR