“Sekarang pakai hasil riset ke-10,” beber Tomy.
Baca Juga : Pemotor Sering Masuk Jalan Tol atau Kesasar, Kenapa Penggunaan GPS Dilarang? Begini Penjelasan Polisi
Speknya, kem ex membuka di 61 derajat sebelum TMB (setelah angkatan 1 mm) dan menutup di 40 derajat setelah TMA (durasi 281 derajat).
Lift-nya 8,18 mm dengan LSA 105 derajat dan overlap 3,99 mm.
Sedang kem in membuka di 31 derajat sebelum TMA, dan menutup di 56 derajat setelah TMB (durasi 267 derajat).
Tinggi angkatan klepnya 8,38 mm dengan LSA 100 - 109 derajat dan overlap 4,46 mm.
“Pakai metode trygonometry, profil kem bisa diatur menyesuaikan kekuatan per klep. Per klepnya masih pakai standar pabrik, lho.
Tapi, tetap kuat dan enggak ada floating meski putaran mesin mencapai 14 ribu rpm,” akunya.
Suplai gas bakar pakai karburator Keihin PWK 28.
Kombinasi spuyernya pakai ukuran 55/115 (pj/mj).
Agar empasan gas buang lancar, knalpot diganti jenis free flow yang didesain khusus R9 Racing.
Pada sektor pengapian, sistemnya diubah jadi total loss menggunakan magnet, pulser dan koil YZ 125.
Otak pengapiannya mengandalkan BRT Super Pro dengan pilihan mapping ke-22.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 781 th 2014
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR