Baca Juga : Penampakan Aneh di Helm Jorge Lorenzo, Pas Launching Tim Repsol Honda
Dari segi budget,masih murah membangun motor karburator,” sebut Haris Sakti alias Mletis, pentolan dari MBKW2.
“Dari mesin, penanganannya pasti berbeda dengan motor karburator.
Selain itu, kita harus memikirkan kabel bodi, tangki dengan fuel pump, throttle body, injektor, dan lainnya.
Namun, dari potensi kencangnya sudah pasti injeksi bisa lebih kencang, karena dari grafik dyno lebih bagus injeksi.
Baca Juga : Berkaca Dari Kecelakaan Ojek Online di Tanjung Priok, Lakukan Ini Jika Pemotor Ketemu Truk Kontainer
Itu,karena injeksi lebih detail dalam proses set upnya,” tambah Mletis.
Sekitar empat tahun lalu, penulis sempat mantengin Ultraspeed Racing dalam pembuatan motor drag injeksi dengan basic Yamaha Mio J.
Saat itu, part-part injeksi masih terbatas,sekarang sudah mulai menjamur.
“Kendala kami waktu itu, saat open throttle di bukaan TPS 100% pressure bahan bakarnya perlahan turun seperti fuel pump yang enggak kuat,harus menggunakan fuel pressure tambahan,” bilang Freddy A. Gautama,owner dari Ultraspeed Racing.
Baca Juga : Agar Motor Matik Irit Dan Tarikan Oke, Sesuaikan Per Kampas Gandanya
Yang sekarang sedang hits, satu-satunya pacuan injeksi turun di drag bike adalah kepunyaan tim Kawahara Racing.
“Motor ini masih sedang tahap riset menuju yang lebih baik.
Enggak mudah memang membangun motor injeksi untuk drag bike ini.
Dengan spek mesin yang sama antara motor karburator dengan injeksi,memang masih lebih tajam time motor berpengkabut karburator.
Namun,saya yakin ke depannya, motor injeksi bisa lebih kencang dari motor karburator,” sebut Sony Oktavianus,selaku R&D dari Kawahara Racing.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1030 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR