"Jadinya rpm atas bisa lebih jalan dengan stroke tinggi sekalipun," argumen Ihsan.
Konsekuensi dari stroke tinggi ini, maka terjadi perubahan di sektor blok, rantai keteng juga baut blok silinder.
BLOK SILINDER DIABLO
Blok menggunakan kepunyaan CRF Taiwan atau kalau disini terkenal sebagai motor Diablo, tinggi blok 82 mm.
Baca Juga : Ini Biang Keladi Beberapa Tipe Motor Yamaha Berisik
Lebih tinggi 6 mm dari blok standar Tiger.
Juga perlu menambahkan paking alumium 5 mm agar piston bisa mendem setelah dipapas.
Liner pakai dari boring diesel yang diameter luarnya 75 dan crankcase harus ikut diperbesar mengikuti rubahan tersebut.
Lalu baut tusuk sate atau baut blok juga dilengserkan, diganti custom alias bikin ulang dari bahan baja agar lebih panjang.
Untuk rantai keteng disambung 4 mata dari standar Tiger 102 menjadi total 106.
Baca Juga : Bisa Banget, Berangkat Umrah Pakai Motor, Nih Itung-Itungan Biayanya
HEAD SILINDER
Untuk head diubah sudut klep agar bisa menggunakan klep in 35 mm dan ex 30 mm. Batang klep yang digunakan 4,5 mm agar lebih ringan rpmnya.
Kemudian dibuatkan tatakan per klep lebih tinggi agar bisa menggunakan pegas klep bebek, dalam spek menggunakan per klep Swedia Jupiter.
Keuntungannya agar rpm makin ringan dan tidak floating.
Per klep Swedia ini untuk bebek ini mampu menahan kitiran di atas 11 ribu rpm, sedangkan di spek ini maksimal geberan ada di 8 ribu rpm.
Baca Juga : Banyak Yang Belum Tahu, Inilah 3 Motor Andalan Kesatria Baja Hitam
Itu karena stroke tinggi juga batasan piston speed dari perhitungan jadi masih aman.
Info lebih lengkapnya silakan kontak Bro Ihsan di 087823001066.
KOMENTAR