PT AHM mengklaim, ada ubahan di mesin seperti rasio gear agar performanya lebih responsif.
Di generasi kedua ini, tenaganya menjadi 28,16 dk di 9.000 rpm, dengan torsi 23 Nm di 7.500 rpm, naik 1,34 dk di generasi sebelumnya.
Selain ada ubahan di mesin, performanya lebih baik berkat penggunaan knalpot baru, model silencer tabung.
Emisi gas buangnya juga lebih ramah lingkungan, karena sudah Euro 3, sedangkan generasi sebelumnya masih Euro 2.
Baca Juga : Bosan Latihan Beban, Marc Marquez Main Sepeda Gunung Biar Cepat Sehat
"Generasi kedua biar masih CBU, ada beberapa part yang sudah ada campur tangan AHM," terang Hendra, yang workshopnya berada di Jalan Panjang.
Sisanya, banyak bagian masih mirip dengan versi sebelumnya, seperti kaki-kaki dan bodi belakangnya.
Pilihan warnanya juga lebih terbatas, warna merah Millenium Red, Honda Tricolor alias RWB, dan varian Special Edition dengan livery Repsol.
Baca Juga : Drag Bike Cikarang 2019: Berjalan Seru, Simak Foto-foto Jalannya Balap
Biar demikian, karena masih pakai mesin satu silinder, popularitas CBR250R tidak terlalu tinggi, dibanding kompetitornya.
Makanya, PT AHM menghadirkan CBR250RR, dengan mesin dua silinder paralel, dan teknologi seperti suspensi upside-down dan throttle-by-wire.
Biar demikian, imbas dari kurang populer, membuat harga seken CBR250R generasi pertama jadi terjangkau.
Source | : | Otoseken.id |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR