MOTOR Plus-Online.com -Mesin single silinder 313 cc,fuel injected, DOHC, 4 valve yang digunakan BMW G 310 R dan G 310 GS, punya keunikan tersendiri yang tak dimiliki mesin
konvensional.
Dapur pacu dengan piston 80 mm dan stroke 62,1 mm ini mampu menghasilkan tenaga 34 hp/
9.500 rpm dan torsi sebesar 28 Nm/ 7.500 rpm.
Uniknya, mesin ini didesain miring ke belakang. Padahal biasanya, mesin silinder tunggal seperti ini condong ke depan.
Selain itu, di G 310 R dan GS, intake ada di depan dan knalpot di belakang mesin? Lah ko
gitu?
Baca Juga : Pasar di Cirebon Mencekam, Tukang Parkir Bernyali Besar Tantang Anggota TNI, Ini Kronologisnya
Baca Juga : Enggak Semua Pengepul Oli Jahat, Oli Bekas yang Dikumpulkan Ternyata Dijadikan Ini
Engine layout seperti ini, sebenarnya bukan hal baru lagi di dunia balap motocross.
Adalah Cannondale yang jadi pelopor silinder blok miring ke belakang ini 16 tahun silam, dan kemudian ditiru oleh Yamaha pada YZ450.
Namun untuk motor jalan raya, BMW Motorrad lah yang pertama kali menerapkannya.
“Kami ingin mendapatkan stabilitas yang bagus dan handling yang mudah, juga bobot lebih berat pada ban depan demi meningkatkan safety saat menikung, karena cengkeraman lebih bagus.
Baca Juga : Melihat Yamaha NMAX, Katrina Devi bilang: Duh Kenyal-kenyal Gemesin Deh...
Karena alasan inilah, kami putuskan memposisikan mesin sedikit condong miring ke belakang.
Selain itu juga, dengan posisi mesin seperti ini, sangat memungkinkan bagi kami untuk memasang swingarm lebih panjang, yang mana ini sangat bagus untuk stabilitas,” ungkap Jürgen Stoffregen selaku BMW G 310 R Project Leader dari BMW Motorrad, Jerman,Tak hanya mesin yang miring ke belakang.
Insinyur BMW Motorrad juga memutar kepala silinder 180 derajat, sehingga throttle body 42 mm itu menghadap ke depan, sementara saluran exhaust ada di belakang.
Apa alasannya? Sementara untuk alasan memutar kepala silinder 180 derajat, Stoffregen menambahkan ada keuntungan lain yang didapat.
Baca Juga : Preman Terkuat di Bumi Beralih Profesi Jadi Mekanik Moge Terkencang
Baca Juga : Terlibat Cekcok dengan Anggota TNI di Pasar Cirebon, Tukang Parkir Digiring ke Kodim dan Lakukan Ini
“Kami bisa mendapatkan aliran udara yang lebih dingin dan langsung masuk ke dalam airbox.
Selain itu, untuk standarisasi Euro 4, Anda membutuhkan pipa knalpot lebih pendek, dan itu semua dimungkinkan dengan layout mesin seperti ini,” imbuh Stoffregen.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 988 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR