Baca Juga : Heboh Oli Mesin Dicampur Minyak Goreng, Mekanik Bongkar Efek Jangka Panjangnya di Mesin
Baca Juga : Heboh Oli Mesin Dicampur Minyak Goreng, Mekanik Bongkar Efek Jangka Panjangnya di Mesin
Mercelino Mongi yang mengendarai motor CB 150 itu mengalami luka yang cukup serius di kepala.
Terlihat juga beberapa bagian tempurung kepalanya berserakan di lokasi kejadian darah mengumpal juga masih terlihat di lokasi.
Kepolisian Resor Manado (Polresta) Manado memberikan penjelasan terkait kecelakan lalu lintas yang menewaskan Marcelino Mongi (18).
Tewasnya Marcelino Mongi (18)warga Perumahan Taman Sari, Kecamatan Mapanget, pada Minggu (10/02/2019) sekira pukul 14.00 Wita
Baca Juga : Jalan Diblokir, Ribuan Pemotor Bunyikan Klakson Ramai-ramai, Polisi dan TNI Cuek
"Sesuai olah tempat kejadian perkara (TKP) anggota saya, korban mengalami kecelakaan tunggal dengan mengendarai sepeda motor Honda CB 150 DB 5747 ME," ujar Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Risno Luas ke tribunmanado.co.id, Minggu (10/02/2019).
Katanya sesuai olah TKP, kejadian berawal korban sambil mengendarai sepeda motor bergerak dari arah Mapanget menuju Pusat Kota Manado.
Korban diduga hilang kendali saat jalan menurun dan berbelok ke kanan mendekati Kantor Tribun Manado. Sepeda motor keluar ke kiri lalu menabrak pembatas jalan.
"Korban terlempar sejauh 32,20 meter dan mengalami luka robek di bagian kepala. Sementara kendaraannya terlempar sejauh 53 M. Kecelakaan tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia di rumah sakit," tambah Luas.
Baca Juga : Ramai Minyak Goreng Campur Oli, Gimana Kalau Oli Girboks Matik Pakai Oli Mesin?
Diketahui Marcelino Mongi (18) mengalami kecelakaan di Jalan AA Maramis, Kairagi, tepatnya di turunan jalan raya mengarah ke Kantor Tribun Manado.
Korban meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju ke RSUP Prof Kandou Manado akibat luka robek di bagian kepala sampai tempurung kepalanya retak.
Puluhan teman-teman korban dari SMA Kristen Eben Haezar Manado tampak mendatangi ruangan Jenazah RSUP Kandou pada Minggu Sore.
Mereka menangis histeris karena kepergian warga Perumahan Taman Sari, Kairagi, Kecamatan Mapanget ini.
Baca Juga : Pasang Kanopi di Motor Berbahaya, Pakar Safety Riding Sarankan Lebih Baik Pakai Ini
"Dia satu sekolah deng torang di SMA Kristen Eben Haezar Manado," ujar seorang temannya yang teriak dengan menangis.
"Lino, kiapa kong so bagini dang? Bukang ngana ini toh?" teriak teman-temannya yang terus menangis di depan RSUP Kamdou Manado.
"Nda mo pulang-pulang torang kalu bagini Lino. Talalu bae ngana pa torang kasiang eee," terdengar teriakan lagi dari teman lainnya.
Ada juga yang teriak, "Tamang, torang pe kawan so nda ada kasiang. Bagimana ini ?," teriak rekannya yang lain.
Carly Mongi, Ayah Marcelino Mongi (18) yang datang belakangan tampak menangis histeris di depan RSUP Kandou Manado.
Pria asal Perumahan Taman Sari, Kecamatan Mapanget ini terus menangis melihat jasad anaknya terbujur kaki di ruang jenazah RSUP Kandou.
Carly Mongi terus menangis dan memeluk jenazah Marcelino yang mengalami kecelakaan tunggal itu.
"Oh Tuhan, kiapa kong jadi bagini dang? Apa kita pe salah sampe kita pe anak jadi bagini," teriak ayah korban sambil menangis.
Sang Ibu dikabarkan sedang berada di Jakarta. Sehingga belum datang melihat korban di ruang pemulasaran RSUP Kandou Manado.
"Dia pe mama di Jakarta kasiang," ujar rekan-rekan korban.
Artikel ini telah tayang di TRIBUNMANADO.CO.ID dengan judul Siswa SMA Tewas Kecelakaan di Kairagi Setelah Terlempar 32 Meter, Ini Penjelasan Polisi
Source | : | TRIBUNMANADO.CO.ID |
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR