MOTOR Plus-Online.com- D on’t judge book by its cover.
Pepatah ini cocok untuk menggambarkan Vespa P100TS milik Gusti Made Dwi Guna Danatara yang akrab dipanggil Jaya.
Yup, memang Vespa small frame lawas ini bisa dibilang belum perfect secara tampilan.
Itu karena pengerjaan dikebut buat ajang dynotest di Indonesia Scooter Festival 2018 di Jogja beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Hebat! Video Trik Lolos dari Razia, Cuma Tunjukin Ini ke Polisi Tanpa Perlu Banting Motor
Baca Juga : Kawasaki Perkenalkan Motor Ninja ZX-10RR 2019, Siap Jegal Panigale V4R di WorldSBK
Meskipun agak terburu-buru, tapi pencapaiannya bisa dibilang sangat memuaskan dan mendapat juara 1 di kelas FFA Small Frame.
Hasilnya 38,6 HP di 8.000 rpm dan torsi maksimal 34,91 Nm di 7.750 rpm.
Diukur pakai Sportdyno milik Mototech Jogja, “Sebenarnya masih perlu dikulik lagi supaya bisa lebih dari itu.
Soalnya spek yang kurang lebih sama beberapa mekanik dari luar sudah bisa terukur di angka yang lebih tinggi,” beber Kadek Aryana alias Chaver dari 4 Speed Racing Denpasar.
Baca Juga : Jawaban AHM Kenapa Pasang Bendera Merah Putih Terbalik di Motor Moto2 Dimas Ekky?
Segelondong crankcase merek Quattrini C200 asal Italia dipakai menggantikan mesin lama.
Perangkat ini tergolong high-end item di kalangan skuteris.
“Kruk as pakai merek yang sama, Quattrini juga,” tutur Chaver.
Baca Juga : Untuk Melawan NMAX Dan PCX Ini Fitur Dan Teknologi Matic TVS 150
Perangkat jeroan lain seperti gir rasio yang aslinya 3-speed sudah diganti 4 percepatan menggunakan part aftermarket.
Antisipasi kehilangan tenaga, satu set kopling MMW-Hartz4 bikinan Jerman diaplikasikan.
Part impor masih menjalar ke bagian lain, seperti blok silinder.
Cylinder kit merek Quattrini M200 dipasang supaya pas dengan penggantian crankcase.
Baca Juga : Hebat, Tim Moto2 Yang 'Berasal' Dari Indonesia Jadi Terkencang
Diameter piston dari blok ini 67 mm.
Kalau digabungkan dengan panjang stroke kruk-as Quattrini yang 56,5 mm, ketemu angka kubikasi sekitar 199 cc.
Blok Quattrini M200 ini juga gak dibiarkan perawan.
“Cylinder head dipapas 0,5 mm, kompresinya ada di angka 11,7 : 1,” tukas Chaver.
Wow.. tinggi sekali, mungkin diukur seperti mesin 4-tak rumusnya.
Di bagian ini, Chaver malah pede part lokal.
“Magnetnya pakai Yamaha Jupiter-Z dengan sistem total loss DC,” jelasnya.
Otak pengapian menggunakan CDI BRT 24 steps, peruntukan buat Jupiter-Z juga.
DATA MODIFIKASI
Karburator : Keihin PWK 41
Knalpot : Custom
4-Speed Racing Denpasar : 0819-163-9111
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1023 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR