MOTOR Plus-Online.com- Pantek sentrifugal atau kopling ganda alias weight clutch CVT bisa jadi alternatif menghemat biaya.
Bayangin saja kampas plus sepatu kopling ganda yang orisinal dijual minimal Rp 90 ribu per satuan.
Cukup dengan mantek material kampasnya aja satu set Rp 60 ribu dan Rp 125 ribu.
Dua pilihan harga Rp 60 ribu dan Rp125 ribu itu tergantung bahan, “Rp 60 ribu pakai material standar seperti asli. Rp125 ribu pakai bahan khusus.
Baca Juga : Motor Dirampas Debt Collector di Jalanan? Langsung Lawan Saja, Pelaku Bisa Dijerat Pasal 368
Baca Juga : Siap-Siap Begadang, Catat Jadwal Lengkap Gelaran MotoGP Qatar 2019
Namanya woven brake,” bilang Supri dari Sinar Surya Motor (SSM), Jakarta.
SSM spesialis rekondisi segala macam kampas kopling dan rem untuk motor sampai kapal laut.
Woven brake jenis material untuk kampas kopling yang populer di luar negeri.
Kalau woven brake dipakai untuk sentrifugal di driven space, mesin skubek minimal sudah sanggup bergasing di rpm tinggi dibanding yang versi standar.
Baca Juga : Bikin Masyarakat Tenang, Mata Elang Motor Diincar Tim Pemburu Preman
"Rata-rata yang minta jenis bahan begini buat anak-anak balap liar," bilang Supri yang berkantor di Jl. Taman Sari V/20 (Asem Reges), Jakarta Pusat.
Tapi, kampas sentrifugal pantekan enggak langsung bisa dipakai.
Menurut Supri lagi, kalau material yang seperti aslinya bisa diampelas pakai jenis kasar.
Berbeda dengan material woven brake. "Mesti dibubut sekitar 3,5 mm supaya motor enggak ndut-ndutan,” ulas Supri yang aslinya dari Jawa Tengah ini.
Baca Juga : Mengejutkan! Balap MotoGP 2019 Belum Digelar, Ducati Bakal Depak Petrucci Diganti Bautista
Permintaan pantek sentrifugal di SSM paling sering memanjangkan ukuran materialnya dari standar.
Kalau begitu, ruang friksinya lebih banyak yang akan berakibat memperkecil gejala selip.
"Setahu saya mesin yang standar pun enggak masalah," ujar Supri yang bisa ditelepon di (021) 6299139.
Meski begitu, dengan merekondisi sentrifugal bukan berarti tingkat ketahanannya sama kayak yang asli.
Pastinya proses pembuatan jauh beda dengan asli pabrikan.
"Bisa tahan lima bulan kalau motor dipakai terus. Perawatan juga perlu. Minimal sebulan sekali serbuk materialnya mesti dibuang," tutup Supri.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 572 th 2010
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR