Baca Juga : Beneran Gak Sih Kalau Busi Iridium Bisa Bikin Bensin Jadi Makin Irit?
“Seharusnya seektrem-ekstremnya, tidak akan seperti itu.
Ada kemungkinan itu akibat busi mengalamai overheat sehigga insulator di dalam busi mengalami crack,” analisa Doddy Herdianto,Marketing Manager PT Denso Sales Indonesia.
Masih kata Doddy, pada busi standar, pembakaran idealnya itu terjadi ketika suhu ruang bakar sudah mencapai 450° C sampai 900° C.
Nah, jika pakai busi dengan spek lebih panas, maka performa mesin akan lebih cepat optimal, karena sebelum mencapai 450° C, sudah terjadi pembakaran yang ideal.
Baca Juga : Rossi HUT ke-40, Musuh Bebuyutan Aja Ngucapin, Kok Pembalap Ini Nggak?
“Namun dalam pemakaian yang lama atau suhu pembakaran mulai melebih batas idealnya, dikhawatirkan percikan api businya akan bias karena busi mengalami overheat.
Campuran gas bukan terbakar dari percikan busi, melainkan karena panas pada logam yang ada di ujung busi.
Imbasnya, pembakaran jadi tidak optimal dan akan membuat performa mesin menurun,” jelasnya.
Sebaliknya jika pakai busi yang lebih dingin, lanjut Doddy, performa mesin akan lebih lama mencapai tingkat optimalnya. “Karena pembakaran idealnya baru terjadi di atas 450° C,” tukasnya.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 872 th 2015
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR