Baca Juga : Beneran Gak Sih Kalau Busi Iridium Bisa Bikin Bensin Jadi Makin Irit?
Massa pakai busi tersebut di Skywave sudah melebihi 10 ribu km.
Pembandingnya busi baru dengan tipe yang sama.
Alat ujinya pakai milik bengkel Ultraspeed Racing di Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan koil merek USR.
Busi lama dan baru dipasang secara bergantian di alat tersebut, sembari pada celah busi diselipin kertas HVS.
Baca Juga : Rossi HUT ke-40, Musuh Bebuyutan Aja Ngucapin, Kok Pembalap Ini Nggak?
Saat alat uji dinyalakan, percikan api busi akan membakar kertas.
Lama terbakarnya kertas itu kami hitung pakai stopwatch.
Nah, ketika busi iridium yang massa pakai sudah melewati 10 ribu dicoba duluan, kertas HVS baru terbakar setelah 35 detik.
Tapi, bagitu diganti busi baru, kertas hanya butuh waktu 4 detik untuk terbakar.
Widiiihhh.. jauh amat ya bedanya?
“Tandanya rambatan panas busi lama, sudah menurun drastis.
Rambatan panas ini sangat mempengaruhi kemampuan percikan api busi dalam membakar campuran gas di ruang bakar,” jelas Freddy A. Gautama, punggawa USR.
Bener kan?
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 872 th 2015
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR