MOTOR Plus-Online.com- Kalau sobat baca buku panduan servis yang biasa disertakan saat pembelian motor, di sana ada anjuran soal penggantian busi.
Bahkan di beberapa bengkel resmi, suka dipajang banner bertuliskan anjuran penggantian part-part tertentu secara berkala, termasuk busi.
Seperti di beres Yamaha yang menganjur penggantian busi setiap 6.000 km.
Malah untuk busi keluaran Honda, di kemasannya tertulis ‘Umur Pakai Normal 4.000 km’.
Baca Juga : Kabar Gembira, Ada Cara Baru Tambal Ban Tubeless, Udah Gak Zaman Main Tusuk
Baca Juga : Video Oknum Polisi Bikin Geger Cikarang, Gak Paham AHO Tilang Pemotor Karena Kehabisan Alasan
Berarti kalau lebih dari itu, kinerja busi bakal gak normal lagi dong?
EM-Plus jadi ingat wejangan Bro Doddy Hardianto, Marketing Manager PT Denso Sales Indonesia beberapa waktu silam.
Kata doi, maksimal 10 ribu km kinerja optimal busi.
Lebih dari itu akan mulai menurun.
Baca Juga : Heboh Oknum Polisi Tangkap Pemotor di Cikarang Gara-gara Lampu Depan, Korban Lain Ikut Komentar
Mungkin sobat akan berpikir, itu hanya trik akal-akalan produsen busi saja, biar produknya laku terus.
Biar kita gak suuzon, EM-Plus akan coba membutikannya lewat pengujian daya rambatan panasnya.
Bahan praktiknya pakai busi tipe iridium yang performanya lebih sip dibanding busi biasa.
Yaitu NGK Iridium CR7HIX yang dipakai di Suzuki Skywave bore up.
Baca Juga : Beneran Gak Sih Kalau Busi Iridium Bisa Bikin Bensin Jadi Makin Irit?
Massa pakai busi tersebut di Skywave sudah melebihi 10 ribu km.
Pembandingnya busi baru dengan tipe yang sama.
Alat ujinya pakai milik bengkel Ultraspeed Racing di Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan koil merek USR.
Busi lama dan baru dipasang secara bergantian di alat tersebut, sembari pada celah busi diselipin kertas HVS.
Baca Juga : Rossi HUT ke-40, Musuh Bebuyutan Aja Ngucapin, Kok Pembalap Ini Nggak?
Saat alat uji dinyalakan, percikan api busi akan membakar kertas.
Lama terbakarnya kertas itu kami hitung pakai stopwatch.
Nah, ketika busi iridium yang massa pakai sudah melewati 10 ribu dicoba duluan, kertas HVS baru terbakar setelah 35 detik.
Tapi, bagitu diganti busi baru, kertas hanya butuh waktu 4 detik untuk terbakar.
Widiiihhh.. jauh amat ya bedanya?
“Tandanya rambatan panas busi lama, sudah menurun drastis.
Rambatan panas ini sangat mempengaruhi kemampuan percikan api busi dalam membakar campuran gas di ruang bakar,” jelas Freddy A. Gautama, punggawa USR.
Bener kan?
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 872 th 2015
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR