Dengan kata lain, di-oversize 175 nih.
Baca Juga : Mulai Sekarang Jangan Asal Tolong Korban Kecelakaan, Niat Baik Malah Bisa Kehilangan Motor
Kapasitas mesin naik jadi sekitar 113cc.
“Lumayan pengaruhnya terhadap peforma mesin,” ucap Zul yang kicau mania ini.
karena diameter pen pistonnya sama dengan punya BeAT. Sehingga, bisa langsung pasang.
Seher Jupiter-Z ini punya jarak dari pen ke bibir piston cukup jauh.
Lebih tinggi 1,2 mm dari punya BeAT yang memiliki jarak 12 mm.
“Nah, kelebihan tinggi tersebut bisa dimanfaatkan untuk membentuk dome, agar kompresi mesin meningkat,” ungkap Zul yang menurunkan pembalap kelas 3 SMP ini.
Piston BeAT tak memiliki dome.
Malah permukaan pistonnya cekung ke dalam.
“Kalau pakai piston Jupiter-Z, bisa kita ‘mainkan’ dome-nya untuk nyolong kompresi.
Naiknya bisa lumayan tinggi,” lanjut Zul.
Standar pulley BeAT dirasa belum bisa mengimbangi power motor.
“Makanya dibubut bermain di angka 14 derajat.
Dipadukan berat roller 6 gram dan penggunaan per CVT 1.500 rpm.
Terbukti motor jauh meninggalkan lawan-lawannya,” ucap Izul yang ditemani sang owner bos Dewasena yang juga penghobi motor gede.
DATA MODIFIKASI
CDI : BRT
Koil : Yamaha YZ 125
Knalpot : CLD
Ban depan : IRC Fasti Pro 90/80-14
Ban belakang : IRC Fasti Pro 90/80-14
Dewasena Racing Team : 0813-2188-8164
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1029 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR