MOTOR Plus-online.com - Salah satu kota yang sering dipilih untuk destinasi turing motor, adalah Yogyakarta.
Selain punya budaya dan sejarah yang menarik, alam kota Jogja dan sekitarnya juga indah, dan punya jalanan yang bagus.
Nah, menambah daya tarik pemotor untuk turing ke Jogja, bakalan dibangun beberapa spot baru.
Salah satunya, adalah underpass dan kelok 18, yuk simak ulasannya!
Baca Juga : Paku Mulai Ditinggalkan Penyebar Ranjau, Dua Material Ini Lebih Berbahaya dan Ancam Keselamatan Pemotor
Baca Juga : Jahat! Modus Ranjau Paku Terbaru Ini Enggak Bisa Diangkat Pakai Magnet
Ya, Yogyakarta bakal mempunyai underpass baru dalam waktu dekat.
Konon, underpass ini bakal jadi yang terpanjang di Indonesia lho.
Hal ini seiring pembangunan bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA).
Ternyata tak cuma underpass saja, yang layak ditunggu-tunggu.
Baca Juga : Ini Modus Baru Bikin Ban Bocor Dan Lebih Bahaya Dari Tebar Paku
Yogyakarta bakal memiliki jalur yang indah layaknya Dreamland, yakni jalur kelok 18.
Namun pembangunan jalur kelok 18 ini, menunggu proyek underpass dirampungkan.
Karena anggaran yang sebelumnya untuk pembangunan kelok 18, dialihkan ke proyek underpass NYIA.
Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi (P2JN) mengusulkan, untuk dimulai pembangunannya pada tahun 2020.
"Saat ini lebih mendesak pembangunan di Underpass NYIA, kalau untuk anggaran (Kelok 18) lebih kurang Rp 260 milliar," kata Novyana, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi (P2JN) dikutip dari tribunjogja.com.
Baca Juga : CB Gak Ada Matinya, Honda Italia Rayakan 50 Tahun dengan Motor Spesial
Kepala Bappeda DIY, Budi Wibowo menjelaskan, kelok 18 menjadi satu keindahan yang mendukung JJLS.
Kelok tersebut nantinya akan membuat para wisatawan atau pengendara nyaman, dan bisa menikmati keindahan.
Menurutnya, di kelok 18 ada investor yang akan membebaskan lahan seluas 15 hektar.
Di kawasan tersebut, investor berencana untuk membuat semacam Dreamland, dan diintegrasikan dengan alam yang mendukung.
Baca Juga : Gak Nyangka, Ternyata MotoGP Qatar Mulanya Bukan Balap Malam
“Untuk tanah adalah milik masyarakat yang akan bebaskan. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah Bantul untuk melihat tata ruang wilayahnya,” jelasnya, Senin (4/3/2019).
Keindahan pemandangannya akan mendukung, integrasi pada wisata pantai di Gunungkidul.
Budi pun membayangkan jika tebing-tebing di sekitar kelok tersebut bisa diukir menjadi semacam relief layaknya Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
“Bisa diukir menjadi ornamen macam-macam, seperti pantai Pandawa, ini nanti bisa melibatkan seniman dan akan kami lihat,” katanya.
Baca Juga : Walau Pernah Disakiti, Yulia Anggraeni Blak-blakan Enggak Trauma Naik Motor
Adapun kelok ini juga disebut-sebut, bisa menimbulkan multiplayer efek pada masyarakat.
Hal ini seperti kelok 9 dan 44 yang berada di Padang.
Di kawasan kelok tersebut bisa menghidupkan wisata dan rumah makan, namun tetap memperhatikan estetikanya.
Baca Juga : Dunia Balap Berduka, Pembalap Sekaligus Vokalis ini Meninggal Dunia
“Yang jelas adalah memperindah tebingnya itu dengan sentuhan seni. Kalau ada yang melintas menjadi pendukung area wisata di Gunungkidul,” urainya.
Pasti udah enggak sabar yak menunggu hasilnya?
Source | : | TribunJogja.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR