MOTOR Plus-online.com - Kejutan hadir dari Astra Honda Racing Team (AHRT) di ajang ARRC 2019 di sirkuit Sepang, Malaysia.
Yaitu kemenangan manis Lucky Hendriansya di race pertama kelas bergengsi AP250.
Menggunakan motor Honda CBR250RR, Lucky sendiri sebenarnya baru pertama kali membalap, di kelas AP250.
Namun berkat kemampuannya, Lucky berhasil menjadi yang tercepat, mengalahkan enam pembalap Indonesia lain yang mendominasi jalannya perlombaan.
Baca Juga : Kawasan Monas Mendadak Ramai, Suzuki GSX-R150 Hajar Driver Ojol, Tulang Tangan Korban Bergeser
Baca Juga : Menelusuri Perkembangan Yamaha RX-King di Indonesia, Pertama Nongol Berstatus CBU
Dirinya harus meladeni kerasnya perlawanan AM Fadly, bersama motor Kawasaki New Ninja 250.
Namun di akhir, Lucky yang berasal dari Sidrap, Sulawesi Selatan ini jadi yang tercepat.
Selain talent dan semangatnya, keberhasilan Lucky tidak lepas dari performa Honda CBR250RR tunggangannya yang impresif.
Yuk kita simak, spesifikasi motor langganan juara ini, yang antarkan tim AHRT raih juara AP250 tahun 2017 dan 2018.
Baca Juga : Curhatan Pelanggan Ojek Online:
Paling terlihat ada di bagian fairing yang dipakai tim AHRT sejak seri Suzuka 2018.
Bentuknya lebih membulat, tak setajam fairing asli CBR250RR, lalu di sisi bawah radiator ada tekukan dan bodi belakang lebih pendek dan lebar.
"Fairing ini langsung buatan tim R&D Honda," jelas Anggono Iriawan, Senior Manager Safety Riding and Motorsport PT. Astra Honda Motor (AHM).
Fairing baru ini didevelop untuk meningkatkan sisi aerodinamika, sehingga kecepatan meningkat.
Perubahan berikutnya dari riding position, efek dari penggantian setang yang lebih menekuk ke bawah.
Laju motor makin kencang dengan perubahan di mesin, putaran maksimal dinaikkan.
“Tahun lalu limiter mesinnya 14.800 rpm, sekarang 15.200 rpm,” imbuh Anggono sambil menyebut untuk keseluruhan mesin sama dengan spek tahun lalu.
Jika ditelaah dari motor tahun 2018, bagian dalam mesin tetap standar sesuai regulasi.
Baca Juga : Lelang Online Motor Murah Banyak Makan Korban, Sudah Setor Rp 5 Juta Motor Gak Kunjung Tiba
Perubahan ada di penggunaan knalpot HARC Pro, pemasangan radiator besar dan oil cooler, dan ada ram air duct besar mengganti posisi lampu.
ECU sendiri sekarang pakai aRacer, yang jadi penyedia tunggal untuk seluruh motor.
Bagian suspensi ternyata juga mengalami upgrade, agar handlingnya semakin baik saat bermanuver.
“Yang depan tak banyak berubah, tapi yang belakang utamanya ada perbaikan di oil damper,” terang Yohanes Martono, Engineer PT. Showa Indonesia Mfg., yang ditugaskan mengawal para pembalap AHRT.
"Membat lebih tahan pada kenaikan temperatur, sehingga kendati makin panas performa suspensi tak berubah," tambah Yohanes.
Sisanya, spesifikasinya tidak berubah banyak dibanding versi 2018, seperti pelek ringan Galespeed GP1s.
Kita tunggu prestasi lain, dari Astra Honda Racing Team dan tim-tim dari Indonesia lainnya di ARRC 2019.
Simak video lebih dekatnya di bawah :
Source | : | Otomotifnet.gridoto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR