MOTOR Plus-online.com - Ronde pertama balap Asia Road Racing Championship (ARRC) 2019 digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia (8-10/3/2019).
Dalam seri perdana kali ini, pasukan tim balap Indonesia kesulitan bersaing melawan rivalnya.
Soalnya, tim balap Indonesia mengalami beberapa kendala pada pengiriman kargo yang berisi kendaraan-kendaraan balapnya.
Itulah yang membuat para tim balap ini kurang kompetitif pada seri kali ini.
Baca Juga : Luar Biasa! Gara-gara Stiker Ini, Valentino Rossi Ganas di MotoGP Qatar
kokBaca Juga : Kok Aneh, Lapor Motor Hilang Karena Dibegal, Eh Malah Jadi Terdakwa
Terhitung, ada lima pembalap kelas Underbone 150 cc (UB150) dan satu pembalap di kelas Asia Production 250 cc (AP250).
Diantaranya, tim SND Factory Rapido Racing, Proliner 549 Kaboci dan Bike Corner SYS KYT.
Bisa dibilang, ini kurang menguntungkan bagi tim-tim dan pembalap asal Indonesia.
“Berawal dari salah satu tim balap asal Indonesia yang masuk Malaysia dengan dokumen yang tidak sesuai dengan isi kargo," buka H. Sandy Agung, pemilik tim SND Factory Racing Rapido.
Baca Juga : Ada Tombol Ajaib Di Motor Ducati, Andrea Dovizioso Menang MotoGP Qatar
"Itu, membuat kargo asal Indonesia setelah kejadian tersebut menjadi tertahan di pihak customs Malaysia. Bahkan, setelah gelaran balap selesai semua kargo asal Indonesia harus diperiksa ulang,” buka H. Sandy Agung.
Itulah yang membuat tim-tim asal Indonesia tertinggal selangkah karena tidak bisa mendapatkan data saat sesi tes pramusim dimulai (5-6/3/2019).
“Terlebih, kita benar-benar buta karena tidak punya data apapun di sirkuit ini. Karena, sirkuit ini baru tahun ini lagi digunakan balap ARRC,” tambah H. Sandy Agung.
Meski begitu, pacuan Wawan Wello mampu bersaing dengan tim-tim balap di rombongan depan saat jalannya balap.
Baca Juga : Dipecundangi Andrea Dovizioso di Lap Terakhir, Marc Marquez Kasih Jawaban Mengejutkan
Namun sayang, belum menghasilkan podium di kelas UB150 ini.
“Di race kedua, saya salah strategi. Ditambah saat last corner di last lap saya terhalang pembalap yang jatuh,” ungkap Wawan Wello.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR