MOTOR Plus-online.com - Sebanyak empat pabrikan motor yang berlaga di ajang MotoGP melakukan protes penggunaan perangkat di bawah swing arm Desmosedici GP19 Andrea Dovizioso.
Empat pabrikan tersebut yaitu, Suzuki, Honda, Aprilia, dan KTM.
Protes tersebut menimbulkan polemik dan memanaskan situasi yang sebelumnya adem ayem.
Walaupun FIM MotoGP Stewards menolak hal protesnya, persoalan ini tetap berlanjut dan akan dibawa ke pengadilan MotoGP.
Baca Juga : Bekasi Mencekam! Video Dua Kelompok Geng Motor Tawuran, Darah Berceceran di Aspal
Baca Juga : Dipecundangi Andrea Dovizioso di Lap Terakhir, Marc Marquez Kasih Jawaban Mengejutkan
Banyak juga komentar sinis soal protes yang dilakukan keempat tim ini.
Kebanyakan komentarnya menilai bahwa keempat tim ini cemburu soal kemampuan inovasi Ducati, makanya berusaha menggulingkannya, kalau boleh terus ikut-ikutan, begitu.
Namun, bos Suzuki, Davide Brivio berdalih, apa yang dilakukannya bukan karena iri atau alasan serupa.
Brivio mengungkap, protes ini sifatnya klarifikasi agar semuanya jelas.
Baca Juga : Bukan Kaleng-kaleng, Video Moge Suzuki GSX Diajak Balapan Off-Road
"Musim lalu semua pabrikan sudah ikut diskusi soal aerodinamika dan semuanya setuju beberapa batasan terutama soal biaya pengembangan di area aerodinamika," kata Brivio dilansir dari Crash.net.
"Keputusannya jadi regulasi, di mana setiap pabrikan harus melaporkan perangkat aerodinamika di awal kejuaraan, dan dengan 1 update saja selama berjalannya musim, dan sisanya motor tidak punya perangkat tambahan lagi soal downforce," jelasnya.
Perangkat yang dimaksud adalah perangkat aerodinamika.
Brivio mengaku kaget ketika Ducati menunjukkan ke direktur teknis soal perangkat di swing arm itu dan penutup roda depan.
Baca Juga : Menelusuri Pedagang Lelang Motor Bekas Murah, Didatangi ke Lokasi Ternyata Salah Alamat
Yang Brivio dengar, alat itu digunakan untuk mendinginkan ban belakang, jadi tidak melanggar aturan aerodinamika tadi.
"Direktur teknis menyetujuinya dan menambahkan aturan sistem pendinginan ban dan membuat garis besarnya dengan regulasi teknis, dibuat 2 Maret dan 5 Maret," jelasnya.
Sayangnya, keempat pabrikan yakin bahwa alat itu membuat efek aerodinamika, dan dianggap melanggar aturan.
"Lalu kami bikin pertemuan dengan direktur teknis untuk minta dijelaskan, klarifikasi, soal hal ini," sambungnya.
Baca Juga : Buat Yang Piara Motor Honda CBR250RR Umur 3 Tahun, Tengokin Bagian Ini
"Kami tidak puas dengan jawaban yang diberikan, lalu aku bicara langsung dengan Ducati juga yang lainnya bahwa kami tidak puas dengan jawaban komplain yang kami keluhkan," tegasnya.
Jadi Brivio mengungkap akan ada langkah lain soal hal ini.
"Kami harap ada penjelasan lebih jelas dari FIM, direksi teknis, dan semua yang berwenang," pintanya.
Brivio yakin hal ini harus dibawa ke pengadilan MotoGP sesegera mungkin.
Baca Juga : Cukup 100 Hektar Untuk Bikin Sirkuit Bertaraf Internasional
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR