Baca Juga : Bengis! Pakai Piston Honda Sonic 125, Yamaha Mio Langsung Jengat, Tenaga Gak Abis-abis
“Itu karena perbedaan potensial antara kedua jalur.
Saat kita menggunakan sein kiri, maka jalur sein kiri mempunyai potensial/voltase lebih besar dibandingkan jalur sein kanan.
Tapi, ketika bohlam sein kiri dan kanan diganti LED, maka kedua sein (kiri & kanan) akan menyala bersamaan, nggak peduli yang diklik sakelar sein kiri atau kanan.
Baca Juga : Duel Pemilik Vs Maling Motor, Sang Maling Bonyok Gara-gara Ini
Filamen pada bohlam indikator sein menjadi jumper yang menghubungkan jalur (+) sein kiri dengan (+) sein kanan.
Solusi mudahnya, bisa saja mencabut bohlam indikator lampu sein di spidometer.
Dengan begitu, enggak ada jalur short antara jalur sein kiri dan kanan.
Namun, hal ini penuh dengan resiko, bisa saja membahayakan kita dan pengguna jalan lainnya, kita enggak tahu apakah lampu sein sedang menyala atau tidak, karena tidak tampak pada panel spidometer.
Solusi kedua, memang sedikit ribet namun lebih aman dibanding harus mencabut bohlam di panel indikator, yaitu menggunakan dua relay berjenis SPDT.
Relay jenis ini, berkaki lima dan mempunyai spesifikasi 12V 10A.
Satu relay untuk lampu sein kiri dan satu relay lagi untuk lampu sein sebelah kanan.
“Cara pasangnya pun cukup mudah, hanya tinggal mengambil kabel + dari saklar, arus + dan - dari kunci kontak atau aki, dan kabel dari soket lampu sein.
Buat lebih jelasnya, gue bikinin skemanya, silakan disimak,” jelas pria yang punya workshop di Komplek Inkoppol, Jl. Garuda 6 No.116, Kranji, Bekasi,Jawa Barat.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 869 th 2015
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR