MOTOR Plus-Online.com - Selain kompresi, perfoma mesin sangat dipengaruhi kopling.
Komponen pemindah daya ini tergantung pada kesempurnaan kampas dan pegas penjempitnya.
Makanya enggak aneh beberapa mekanik mengakali per kopling dengan produk racing.
Sayangnya penggantian per kopling di motor standar kadang tidak selalu berhasil.
Baca Juga : Sangar... Ini Kah Bentuk Asli Motor Yamaha NMAX Facelift 2019?
Baca Juga : Viral, Video Bule Nyaris Duel dengan Petugas Gunung Bromo, Sempat Dikejar Polisi Bermotor
Apalagi kalau pemilik motor salah membeli produk racing yang tidak jelas.
Akibatnya tenaga dan komponen di motor yang dikorbankan.
“Beberapa konsumen dan teman pernah ganti per kopling racing.
Awal pengantian memang oke dan tuas kopling sedikit lebih berat. Tapi, kalau dipakai turing, kelamaan malah ngedrop tenaganya,” ujar Adri Bridjal Hanafie alias Mas Boy dari Boy Motor Sport (BMS).
Baca Juga : Tabrak Warga Sampai Meninggal di Kebumen, Ini Alasan Konvoi Harley-Davidson Sering Dikawal Polisi
Ketika dianalisa, per kopling yang kata nya racing-racingan itu memiliki durability rendah.
Tidak bisa dipakai jangka waktu lama macam kopling di motor standar harian.
Makanya jika dipakai balap yang temponya cepat jelas menguntungkan.
Nah, biar kemampuan per kopling motor harian setara motor balap dan memiliki durability baik, biasanya Mas Boy ganjal ring 3 mm di pegas berjumlah 4 atau 5 itu di balik ring asli di baut pengikatnya.
Baca Juga : Kronologis Tembak Mati Bos Geng Motor Sadis di Jakarta Barat, Pistol Meletus, Darah Berceceran
“Ring tipis agar per bisa melar maksimal. Dan biar tuas kopling enggak berat ditariknya, mending pakai pegas lama yang asli lalu diganjal ring.
Sehingga kemampuannya lebih lebih baik dan tidak mengganggu atau merusak komponen lain,” imbuh mekanik dari Perum. Pondok Sukatani Permai, Jl. Marquisa VII, Cimanggis-Depok. Ayo pilih mana?
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 712 th 2012
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR