MOTOR PLus-online.com - Jadi dilema knalpot racing dilarang dipakai di jalanan.
Satu sisi knalpot racing mengganggu ketenangan umum karena suaranya yang bikin pengang.
Sisi lain pembuat knalpot racing adalah industri kreatif atau UMKM yang sedang disokong pemerintah.
Namun kabar baik itu datang ketika Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah datang ke Expo (11-12/3) yang digelar pelaku UMKM se-Eks Karesidenan Banyumas.
Baca Juga : Salut! Club Motor Paling Ditakuti di Selandia Baru Hibur Korban Penembakan di Masjid kota Christchurch
Baca Juga : Mengenal Club Motor Paling Ditakuti di Selandia Baru, Hibur Korban Penembakan di Masjid Christchurch
Ganjar berbincang dengan para pelaku UMKM dan dapat masukan keluhan-keluhan yang dialami pengrajin knalpot dari Purbalingga.
"Knalpot buatan Pubalingga menurut saya keren, tapi saya disambati (minta tolong-red) pengrajin, kami modifikasi knalpot ini batasannya apa, polisi harus duduk bersama, ini karya yang harus dilindungi, karena ini potensi. Polisi saya harap bisa mendampingi," jelas Ganjar Pranowo lewat tweeter @humasjateng.
Ganjar dapat keluhan dari pengrajin knalpot Purbalingga karena pengguna knalpot racing knalpot aftermarket ditilang polisi.
Para pengrajin kepengin tahu batasan apa supaya knalpot buatan mereka memenuhi standar, supaya tiak lagi kena tilang.
Baca Juga : Jalan Raya Serang Mencekam, Sopir Angkot Terlibat Duel dengan Pemotor, Darah Mengucur di Wajah
Penggiat knalpot Purbalingga agar memenuhi standar polisi salah satunya Edi Nurmanto, pemilik merek knalpot Abenk.
Orang seperti Edi alias Abenk memang harus dibina karena memajukan ekonomi nasional.
Abenk punya dua tempat usaha, di Bogor di Jl. Tumenggung Wiradiredja No. 98 Cimahpar, Bogor.
Satunya lagi di Purbalingga di Jl. Perintis No. 18, Grecol, Kalimanah, Purbalingga.
Baca Juga : Ngalahin Wagub, Gubernur Jatim Khofifah Sunmori Naik NMAX, Bonceng Arumi Bachsin
Para pengrajin knalpot Purbalingga seperti Abenk ini banyak tersebar di kota-kota lain.
Banyak tenaga kerja yang diserap dan bisa memajukan ekonomi nasional.
Apalagi sekarang banyak serbuan knalpot luar negeri dari Eropa dan Amerika.
Kehadiran knalpot-knalpot luar harus bisa dibendung oleh produk nasional.
Baca Juga : Jatuh dari Motor di Kecepatan 350 Km/Jam, Marc Marquez Sempat Gemeteran Naik Motor Lagi
Namun menurut Abenk banyak meniru knalpot dari luar negeri jadinya tidak kreatif dan berbahaya.
Padahal knalpot buatan Purbalingga ini sudah bersaing dari bentuk dan tampilan sudah bagus, juga mutunya tidak kalah.
Bahkan para pengrajin Purbalingga ini sudah mulai dilirik seperti Yayasan Astra yang berkunjung.
Juga knalpot mobil AMMDES (Anggkuta Pedesaan) program dari pemerintan konon rencanannya knalpotnya dari Purbalingga ini.
Nah, bagi yang mau berbintang dengan Abenk soal knalpot silakan kontak langsung di 081226632222.
KOMENTAR