MOTOR Plus-Online.com- Baut puli depan pada motor matic memang sangat vital.
Karena pada baut ini gerakan puli ditahan agar v-belt bisa terangkat dan motor dapat melaju.
Untuk pengencangannya pun enggak bisa main perasaan, torsinya harus sesuai angka dari pabrikan.
Biasanya, kalau di bengkel resmi kami lakukan SOP pengencangan baut ini menggunakan kunci torsi.
Baca Juga : Bengis! Video Balapan Yamaha RX King VS Ninja 150, Sempat Kewalahan Ninja Unggul Tipis
Baca Juga : Konsumen Dipersulit Beli Motor Baru Secara Tunai di Dealer Honda, Pihak AHM Bilang Hoax
Angkanya sesuai rekomendasi pabrikan. Untuk mur puli depan yang punya diameter ulir 14 mm ini 108 Nm atau 11 kgf-m.
Sedangkan, mur puli belakang yang berdiameter ulir 28 mm ini, tingkat pengencangannya 54 Nm atau 5,5 Kgf-m, buka Fahrul, Service Advisor dari AHASS Berkah Sinergi.
Apabila pengencangan baut tidak sesuai rekomendasi dari pabrikan, beresiko copot saat motor berakselerasi.
Tanda-tanda baut puli mau lepas biasanya saat berakselerasi terdapat suara bergesekan antara besi dan besi.
Baca Juga : Naik Satu Strip di FP2 MotoGP Argentina, Pembalap Indonesia Dimas Ekky Masih Kesulitan
“Ya, itu biasanya suara antara kipas puli depan yang bergesekan dengan cover CVT.
Selain itu, akselerasi juga berkurang karena butuh rpm yang lebih tinggi untuk menjepit v-belt yang membuat motor bisa melaju,” tambah mekanik yang punya sertifikasi Wing ini.
Apabila dibiarkan, kondisi ini bisa membuat mur copot dan membuat kipas puli terlepas dari giginya.
“Beruntung kalau hanya copot, resiko yang mungkin bisa terjadi lagi gigi puli depan rontok yang mengharuskan mengganti pakai puli depan yang baru,”.
Baca Juga : Diam-diam Menghanyutkan, Pembalap Ini Wajib Diwaspadai di MotoGP Argentina 2019
lanjut pria yang ngebengkel di Teluk Pucung, Bekasi Barat, Jawa Barat ini.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1023 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR