MOTOR Plus-online.com- Ban mempunyai pola kembangan alias coakan.
Pola yang disebut pabrikan karet bundar disebut groove itu menentukan kekuatan si karet bundar.
Mencengkram jalan, baik itu aspal atau beton.
Groove di ban ini juga menentukan peruntukannya.
Baca Juga : Mau Beli Yamaha NMAX atau Honda PCX? Ini Komen Dealer Yamaha Dan Honda
Baca Juga : Kronologis Pengantar Jenazah Arogan, Pemilik Mobil Minta Maaf Namun Tetap Dipukuli
Soal pola kembangan ban bukan cuma sekali ditulis di MOTOR Plus.
Sebab, begitu banyak model coakan di ban.
Yang jelas, mayoritas kembangan tadi, apapun gayanya, dipersiapkan untuk segala kondisi jalan.
"Soal beragamnya model groove, selama tidak ada keterangan di dinding ban, bahwa itu buat balap, ban slick, ban basah atau wet tire, itu berarti ban disiapkan untuk semua kondisi jalan, jelas Dodiyanto", dari divisi Marketing New Product Development PT Gajah Tunggal (GT), produsen ban motor IRC.
Baca Juga : Sadis Suzuki Satria F-150 Tanpa Bore Up Power Naik 100 Persen Lebih
Kebetulan PT GT baru merilis ban dengan pola-pola groove yang bertema fesyen alias gaul dengan merek baru, Zeneos.
"Ini ban gaya modern. Groove-nya stylish dan atraktif.
Mengikuti semangat biker yang gaul.
Tentu tetap menjaga mutu performa dan safety," lanjut pria asal Sumatera Barat itu.
Baca Juga : Sayangi Anak Anda, Begini Cara Aman Naik Motor Saat Hujan Deras
Pegangan buat biker, meski groove beragam dan banyak produsen, mereka tetap kudu penuhi banyak aturan untuk membuatnya.
Contoh, Standar Nasional Indonesia (SNI), atau Japan International Standard, atau juga E-Mark menurut standar Eropa.
Standarisasi internasional lainnya, semisal JATMA dan ETRTO. Toh pattern nggak dibikin sekadar gaya atau ciri suatu merek.
Juga bukan semata peruntukannya.
Baca Juga : Dibanding Kredit, Beli Motor Secara Tunai Sering Dipersulit, Bos Yamaha Kasih Jawaban Mengejutkan
Kembangan bukan kembang setaman, apalagi kembang yang di vas.
"Pola groove tadi dibikin untuk membantu cengkraman ban, baik saat pengereman atau akselerasi," bilang Dwijono Priatmadi alias DJ, Technical Support PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI), produsen FDR.
Untuk pemahaman standar, ban harian ini bisa dicirikan dengan kembangan yang lebih banyak.
"Ini untuk mengakomodasi segala kondisi jalan.
Baca Juga : Jangan Asal Pasang, Kembangan Ban Motor Itu Berbeda Buat Depan dan Belakang
Berpasir, berair, kering, aspal, beton, keriting atau mulus," ujar Dwijoyo lagi.
Ban untuk kepentingan balap, biasanya punya pola coakan yang beda juga.
Pastinya untuk menambah kuat gigitannya ke lintasan.
Nah, seperti kita tau, saat kering pakai ban dengan coakan yang minim bahkan tanpa coakan alias slick.
Sementara, saat basah, pakai yang banyak kembangannya.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 661 th 2011
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR