Pak Tomy menjejali blok silinder F-150 pacuan Harlan tersebut pakai produk Wiseco punya Kawasaki Ninja 250.
Baca Juga : Ini Nih Salah Satu Biang Kerok Motor Injeksi Brebet Saat Digas
"Diameternya sama-sama 62 mm dengan pen 16 mm.
Tujuannya buat naikin kompresi, karena dome piston Wiseco lebih tinggi,” terang Tomy sembari bilang rasio kompresi mesin melonjak jadi 11,8 : 1 setelah pakai piston tersebut.
Lalu, guna mengejar asupan gas yang deras dan cepat ke ruang bakar dan melancarkan sisa hasil pembakaran, saluran masuk dan buang diporting.
Hambatanhambatan yang ada pada saluran diminimalkan. Trus, klep in dan ex diganti pakai diameter 24/22 mm (standar 22/19 mm) dengan sitting klep berbahan berilium.
Baca Juga : Ini Sejarah Coy, Motor Turbo Pabrikan Lahir Jauh Sebelum Ninja H2
Hasilnya, ketika diukur pakai flowbench semula yang gas speednya mentok di 110 cfm (standar) pada tinggi angkatan kem (lift) 9 mm, usai diporting melonjak naik jadi 150 cfm, atau meningkat sebanyak 27,3 %.
Selanjutnya, profil kem dibenahi ulang pakai metode trygonometry.
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR