MOTOR Plus-Online.com - Maaf, bukannya ingin menyuruh sobat nih! Tapi, coba deh ambil sebuah piston.
Lalu,ambil juga jangka sorong alias sigmat.
Setelah itu, ukur posisi pen piston antara satu sisi dengan sisi lainnya.
Misalnya, dari tengah ke sisi dinding piston yang posisinya menghadap lubang isap.
Baca Juga : Sering Mencampur Bensin Pertalite dengan Pertamax Bikin Piston Bolong? Mitos atau Fakta
Baca Juga : Tampang Baru Yamaha NMAX Makin Keren Usung Tampilan Force 155, Bodi Runcing dan Kekar
Lakukan hal yang sama terhadap sisi dinding piston yang menghadap lubang buang. Pastinya,punya perbedaan!
“Posisi pen piston akan lebih mendekati lubang exhaust.
Ini disebut dengan offset piston,” ujar Endro Sutarno, Technical Training Development dari PTAstra Honda Motor (AHM).
Jadi, enggak seperti yang sobat bayangkan selama ini kalau letak pen piston itu ada di tengah tengah alias center.
Baca Juga : Geger Motor Yamaha Mio Isi Bensin 7,9 Liter, Ini Tanggapan Pihak Pertamina
Tujuan dibuatnya offset piston ini, demi membuat ringan putaran piston kala naik-turun.
“Selain itu dengan offset piston ini juga bisa membuat piston lebih minim gesek dengan linner,” timpal Junus Budi, R&D Section Head dari PT Federal Izumi Manufacturing (FIM).
Hal ini, tidak hanya berlaku untuk motor Honda saja loh. Tetapi, disetiap engine motor juga.
“Kalau mobil, cenderung tidak terlalu offset piston.
Ini disebabkan karena kontruksi dan jumlah silindernya lebih banyak dari motor,” tambah Junus lagi.
Ukuran pergeseran piston tiap motor bisa beda.
Tergantung dari model mesin. Tetapi menurut Junus dan Endro, hitungan bisa berkisar 0,5 mm.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 766 th 2013
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR