Apalagi, kematian putrinya akibat tabrak lari, membuat Musanaah ingin pelakunya segera ditemukan.
“Nyawa dibayar nyawa,” geramnya, dengan muka memerah.
Sambil sesekali tertawa, Musaanah menceritakan dirinya bahkan tidak bisa menangisi, akan kepergian anaknya.
“Kadang, dari makam aku dengar Arum minta uang, Bu, minta uang buat jajan," desahnya.
Karena itulah, Musanaah nekat tidur di makam putrinya, biar para pelayat sudah pergi.
Musanaah masih ingin bersama anak kesayangannya, yang sudah tiada.
Baca Juga : Bocah Ngapa Ya, Masih Pelajar SD Sudah Berani Bajak Mobil Truk, Parang Berkarat Disita Polisi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR