MOTOR Plus-online.com - Yamaha NMAX pacuan Agam Child #93 khusus main di trek malam 500 meteran.
Main di kelas selembaran bermodal 214 cc.
Hasilnya sudah mengasapi Suzuki Satria FU paking selembaran di trek Jl. Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Mekaniknya ternyata pemain lama di dunia motor.
Dia Sagita Wiryawan alias Gita dari bengkel 99 Motorsport dibantu Rizky Dwian. Apa saja korekan yang mereka lakukan?
Baca Juga : Sempat Kejar-kejaran, Pengendara Yamaha RX-King Buktikan Rider Yamaha NMAX Ini Panasan
Baca Juga : Viral Video Penampakan Yamaha Mio Jadi Motor Batman Alias Batpod
BORE UP
Main balap malam kelas selembaran dibolehkan bore up dan stroke up asalkan paking tetap selembar.
Untuk bore up menggunakan seher CBR150 oversize 250, jadinya diameter seher 66 mm.
Untuk aplikasi seher ini kepala seher harus dipapas. Jarak dari pen sampai permukaan atas seher dibuat sama dengan asli NMAX.
Seher juga harus dicoak agar tidak dijitak klep yang sudah menggunakan kem racing handmade.
Untuk aplikasi piston ini tentu harus mengganti liner.
Baca Juga : Panas, Setelah Disindir Bos Honda, Marc Marquez Juga Bilang Jorge Lorenzo Pembalap Aneh
“Pakai boring mesin diesel,” jelas Gita yang bengkelnya di Jl. Pekapuran II No. 38, Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat.
Tetap masih menggunakan pendingin air meski jadinya boring tipis sekali namun menurut Gita masih aman.
Tidak takut cairan pendingin bocor atau nyebrang ke ruang silinder karena treknya juga pendek.
STROKE UP
Curi langkah atau stroke up dilakukan juga.
Supaya paking masih bisa selembar, “Dipilih menggunakan setang seher yang lebih pendek, aplikasi dari Suzuki Satria FUFi,” jelas Bang Zaw, nama lengkap Rizky Dwiant, tangan kanan Gita.
Baca Juga : Video Detik-detik Debt Collector Mental Senggol Mobil Box di Bekasi, Lampu Sein Dicuekin
Menurut Bang Zaw, setang seher Satria FUFi lebih pendek 2 mm.
Sehingga posisi big end di kruk as bisa digeser keluar 2 mm, membuat stroke jadi naik 4 mm.
Katanya diameter big end Satria lebih gede, sehingga lubang big end di bandul kruk as juga dibesarkan.
Sedangkan lubang pen seher ukurannya 15 mm, pas dipadukan dengan piston milik CBR yang lubang pennya 15 mm juga.
Kini stroke total bisa diketahui. Stroke standar Yamaha NMAX 58,7 mm. Jika naik 4 mm jadinya 58,7 mm + 4 mm = 62,7 mm.
Baca Juga : Instan Kualat, Video Pajero Nyemplung Kali Habis Serempet Pemotor dan Halangi Ambulans
Dengan aplikasi seher dismeter 66 mm, maka kapasitas silinder jadi 214,4 cc.
Posisi pemasangan seher, bibir samping dibikin rata dengan permukaan atas blok silinder.
Sudah termasuk paking blok bawah standar. Namun belum termasuk paking head standar yang tebalnya 0,5 mm.
HEAD KLEP GEDE
Untuk memperbesar aliran gas bakar, menggunakan klep yang payungnya lebih lebar.
Aplikasi milik Suzuki Satria yang lebarnya 22/19 mm untuk klep isap dan buang.
Tidak lupa dilakukan porting untuk memperbesar lubang in dan ex.
Menurut Bang Zaw, head silinder dipapas 0,3 mm.
Supaya aman, kepala silinder dibuatkan squish selebar diameter silinder.
Kemudian dibuatkan nat 0,3 mm, sehingga piston aman tidak menyundul kepala silinder.
Teknik pembuatan nat ini seperti di motor 2-tak banyak diterapkan di motor balap drag hasil mekanik Thailand.
Jarak total piston sampai ruang bakar atau squish jadi : 0,5 paking head + nat 0,3 mm = 0,8 mm.
Kini rasio kompresi tidak terlalu tinggi, padahal untuk motor balap malam.
“Tepatnya rasio kompresi jadi 12,8 : 1,” jelas Sagita yang punya anak dua itu.
REAMER TB
Untuk bermain di kelas selembaran, throttle body (TB) harus menggunakan yang standar.
Namun dibolehkan untuk untuk direamer sampai abis.
Untuk memperbesar venturi, direamer sampai 32 mm, dipadukan injector 10 hole.
Namun Gita tidak tahu debit cc/menit injektor warna merah jambu ini.
Untuk mengatur debit injektor menggunakan ECU aRacer RC Mini.
“Setingannya spark angle 1, MJ 6 dan PJ 6,” jelas Bang Zaw yang berbadan sedikit endut itu.
SEKTOR CVT
Untuk memperingan tarikan dan menambah top speed jadi tinggi, sektor CVT dibenahi.
“Rumah roller kemiringannya dibubut jadi 13 mm, begitupun kipas atau lawan rumah roller dibubut juga jadi 13 mm. Supaya klop pasangnnya,” jelas Gita.
Untuk memperbesar top speed juga dilakukan dengan main kerok alur roller.
Supaya gerakan roller bisa sampai atas menekan v-belt sampai tinggi. Ini ibarat menggunakan gir depan lebih besar.
Untuk menggerus alur roller menggunakan alat khusus secara mekanis menggunakan tenaga angin kompresor.
Tinggal benahi akselerasi lagi, per CVT menggunakan yang lebih keras, ukurannya 2.000 rpm.
Namun untuk per kampas kopling yang berjumlah 3 buah itu pakai yang 1.000 rpm supaya mudah terlontar dan menekan mangkuk puli belakang.
Per kampas yang tidak terlalu keras juga tidak membuat power mesin terasa ngambang. Jadinya lebih greget.
DATA MODIFIKASI
Busi : NGK Iridium
Kampas CVT: Kitaco
Teromol: VND
Pelek : 1,40x17 depan belakang
Ban depan : FDR 2,15x17
Ban belakang : Mizzle Power Grip 2,25x17
Artikel ini telah tayang di tabloid MOTOR Plus edisi 1003 tahun 2018.
KOMENTAR