Sebagai contoh, per CVT dengan tingkat kekerasan 1.000 rpm pakai warna putih atau biru.
"Sementara untuk warna kuning menunjukkan per memiliki spesifikasi 1.500 rpm," sebut Kandar.
"Untuk yang paling keras adalah 2.000 rpm yang punya warna merah," tambahnya.
Nah, bagaimana kalau mesin standar, menggunakan per CVT warna merah alias paling keras?
"Per CVT lebih keras lebih disarankan untuk motor-motor yang sudah naik spek," lanjut Kandar.
"Misalnya mesinnya sudah dikorek atau bore-up mesin," lanjut Kandar.
Kenapa per CVT keras, tidak disarankan untuk mesin standar?
"Karena kalau motor standar dipaksa pakai per 2.000 rpm, putaran di pulley malah jadi semakin berat dan ngempos," tutup Kandar.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR