Biar terpanjang, trek lurus COTA juga dikenal bumpy alias tidak rata.
Banyak pembalap mengeluhkan hal ini, terutama dari tim Ducati, yang dikenal menyukai trek lurus.
Karena terlalu pede di kecepatan tinggi, Marc Marquez mengerem terlalu kuat sebelum masuk tikungan.
Bayangkan, dirinya mengerem dari kecepatan 330 km/jam, sebelum masuk tikungan ke-12, yang masuk kategori tikungan lambat.
Baca Juga : Bikin Meleleh! Video Via Vallen Kendarai Moge Harley-Davidson, Sayangnya Ada yang Dilupakan
One more look!
This is how it all went wrong for @marcmarquez93. Did he push too hard? Did he even need to take a risk? We won't know till the end of the race.#MotoGP #AmericasGP pic.twitter.com/sNniOFvmPW
— FOX Sports LIVE! (@FSAsiaLive) April 14, 2019
Baca Juga : Ngeliat Marquez Ngacir, Valentino Rossi Pengin Spoiler Swing Arm di Motor Yamaha M1
Otomatis, traksi roda depan jadi terbatas, dan ada 1 problem dari motor Honda RC213V.
Sewaktu latihan bebas, terjadi tank slapper alias kocokan bensin di tangki motor Marc Marquez.
Tank slapper terjadi, ketika tangki motor sudah berada di posisi setengah mau habis.
Ketika tank slapper terjadi, motor jadi tidak stabil, dan pembalap harus mencoba menyeimbangkan motor.
Kombinasi tank slapper dan traksi depan minim, membuat Marc Marquez terjatuh.
Source | : | Motomatters.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR