MOTOR Plus-online.com - Pernahkah brother penasaran, fungsi dan isi punuk dari racing suit alias wearpack pembalap MotoGP.
Rupanya tidak hanya membantu melindungi saat jatuh, punuk atau hump ini juga punya beragam fungsi lain.
Maklum saja, wearpack (racing suit) pembalap MotoGP punya beragam teknologi canggih.
Yuk kita bongkar, apa saja isi serta fungsi punuk di wearpack pembalap MotoGP modern.
Baca Juga : Solo Geger, Pengendara Motor Jatuhkan Tas di Jalan, Ternyata Isinya...
Baca Juga : Tragis, Pencuri Motor di Medan Tewas Diamuk Massa, Keluarga Pelaku Tak Terima
Sebelumnya, punuk ini berisi pemompa air yang berfungsi menjaga suhu dalam wearpack.
Jadi dalam punuk itu, ada kantung air yang menurunkan suhu, terutama di balap MotoGP negara tropis.
Dijelaskan oleh Jeremy Appleton dari Alpinestars, kandungan air dingin di punuk bisa mencapai 200-300 ml.
Angka itu dianggap masuk akal, agar bobot wearpack tetap ringan dikenakan pembalap.
Baca Juga : Tragis, Motor Soul GT Tabrakan dengan Mobil Kijang, Pemotor Tewas Terlindas Ban
Selain itu, punuk itu juga digunakan untuk tempat minum para pembalap, yang bernama hydrobag.
Yap, jika pembalap sedang haus, pembalap bisa meraih selang di helm, yang terhubung ke punuk.
Biasanya pembalap membutuhkan air, ketika balapan di sirkuit suhu tinggi seperti Sepang.
Meskipun dari pengakuan pembalap seperti Casey Stoner, air di hydrobag biasanya sudah keburu panas untuk diminum.
Baca Juga : Kecelakaan Fatal Bikin Macet Jalur Pantura, Atap Honda Brio Terlipat Hantam Truk Pengangkut Honda Scoopy
Selain itu, di dalam punuk tersebut dibenamkan banyak perangkat elektronik.
Perangkat elektronik itu untuk mengaktifkan sistem airbag, atau kantung udara.
Makanya ada prosesor, sensor, dan komponen lain yang menyalakan airbag, ketika pembalap mengalami crash.
Saat pertama muncul, airbag ini keluar di luar wearpack dengan penampakan yang sangat terlihat.
Baca Juga : Waduh, Kenapa Nih Rumah Artis Cantik Luna Maya Diserbu Oleh Pengendara Ojek Online
Beberapa pembalap seperti Jorge Lorenzo, awalnya kurang menyukai airbag di wearpack.
Lorenzo tidak suka karena akibat airbag, wearpack jadi tidak fleksibel, menyulitkan saat bermanuver.
"Namun saat ini sudah lebih ringkas, dan hanya keluar di bagian tertentu," sebut Jeremy Appleton.
Saat crash, bagian pundak, punggung, lengan, hingga kaki pembalap akan terlihat menggembung.
Baca Juga : Waspada, Ini Beberapa Lokasi Razia Polisi Operasi Keselamatan 2019
Baca Juga : Rem Blong Penyebab Kecelakaan Fatal di Jalur Pantura, Honda Brio Ringsek Gak Berbentuk
"Airbag akan menyala dan menggelembung sampai 4-5 cm," tutup Jeremy Appleton.
Ketika mendeteksi pembalap crash, prosesor akan menyalakan airbag dengan kecepatan 8 milidetik.
Lalu airbag akan mengembang secepat 0,05 detik, dan terus menyala sekitar 5 detik.
Jika sudah 25 detik, airbag akan kempes, memudahkan pembalap bergerak.
Source | : | Redbull.com,Alpinestars |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR