MOTOR Plus-online.com - Sudah lebih dari 3.000 orang yang menandatangani petisi online mengenai recall Honda PCX 150.
Bermula dari kasus gredek di CVT dan aki ngedrop, kini muncul petisi recall Honda PCX lokal.
Dari situs change.org, seorang pengguna Honda PCX bernama Andreas Priyanto membuka petisi recall Honda PCX lokal.
Ada tiga keluhan yang paling sering dirasakan pemilik motor matic bongsor ini.
Baca Juga : Macet Parah di Casablanca, Video Driver Ojol Kembali Terlibat Bentrok dengan Satpam, Helm Dilempar
Baca Juga : Viral Berita Soal Rekruitmen BUMN, Kira-kira Gajinya Bisa Nyicil Motor Apa Nih Bro?
1. Gredek di RPM rendah
2. Tarikan gas berat dan kasar di RPM rendah
3. Motor mendadak mati
Andreas Priyanto juga membagikan pengalaman dan kronologis masalah selama memiliki Honda PCX.
Menurutnya, masalah yang dialami enggak pernah mendapat solusi memuaskan hingga muncul petisi recall Honda PCX lokal.
Saat MotorPlus-online membuka situs www.change.org, ternyata jumlah pemilik Honda PCX 150 lokal yang sudah tandatangan sudah lebih dari 3.000 orang.
Baca Juga : Cewek Mendadak Klepek-klepek, Ariel Noah Turing ke Salatiga Naik BMW R nineT, Gayanya Gak Nahan
Target Andreas Priyanto adalah 5.000 orang menandatangani petisi ini sebelum diajukan ke pihak AHM untuk permintaan recall Honda PCX 150 lokal.
Pada situs yang sama, Andreas Priyanto juga membagikan pengalaman pribadinya selama memiliki Honda PCX 150 lokal.
Menanggapi petisi tersebut, pihak PT Astra Honda Motor (AHM) selaku produsen dari Honda PCX 150 ini angkat suara.
"Kami melihat petisi ini bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat dan mengekspresikan diri setiap warga. Tanpa petisi pun, kami akan segera merespons setiap hal yg disampaikan konsumen melalui layanan contact center 24 jam kami," buka Ahmad Muhibbuddin, selaku General Manager Corporate Communication AHM.
"Tentu follow up penanganan masalah yg disampaikan lewat call center akan lebih efektif karena langsung diterima oleh tim yang kami siapkan untuk memberikan layanan terbaik bagi konsumen kami," lanjut Muhib, sapaan akrabnya.
"Kami harus lakukan pengecekan terhadap problem yang dikeluhkan terlebih dahulu secara kasus per kasus, karena banyak faktor yang harus dianalisa mulai dari unit, histori servis sebelumnya, sampai kebiasaan berkendara konsumen," tambahnya.
"Untuk efektifitas penanganan, kami sangat menyarankan setiap konsumen untuk langsung menyampaikan keluhannya ke contact center Honda maupun langsung datang ke AHASS," tutup Muhib.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR