MOTOR Plus-online.com - Heboh Kawasaki Ninja H2 bisa nenggak bahan bakar Premium.
Padahal motor 1.000 itu menggunakan mesin canggih yang dilengkapi Supercharger.
Tenaganya setara dengan motor MotoGP yang di atas 200 HP.
Harganya juga di atas setengah milyar Rupiah.
Baca Juga : Terbongkar Lima Kelebihan Pertamax Dibanding Premium dan Pertalite Kenapa Harganya Lebih Mahal
Baca Juga : Gak Heran Polisi Rela Motornya Tergilas Truk, Seperti Ini Ramainya Jembatan Kapuas 2
Motor Kawasaki Ninja H2 biasa Rp 660 juta.
Sedangkan motor Kawasaki Ninja H2 Carbon Rp 820 juta.
Kenapa kok bisa pakai bensin Premium?
Kalau merujuk dari spesifikasi teknik yang diberikan PT KMI (Kawasaki Motor Indonesia) terlihat rasio kompresi mesin 4 silinder ini hanya 8,5 : 1.
Baca Juga : Heboh Kabar Honda Pakai VTEC di PCX 2021, Bakal Saingi VVA Yamaha NMAX?
Rasio kompresi segitu di bawah motor bebek atau matic.
Honda Astrea Grand yang keluar di tahun 1990-an saja rasio kompresinya 9 : 1.
Motor lain yang rendah kompresinya seperti Suzuki Shogun 110 yang keluar di tahun 1997 saja 9,3 : 1.
Makanya rasio kompresi Kawasaki Ninja H2 yang hanya 8,5 : 1 bisa dikatakan cukup rendah.
Baca Juga : Wow! Begini Kondisi Suzuki Thunder 125 Milik Polisi Setelah Tergilas Truk
Dan jika melihat dari daftar bahan bakar yang dirilis Pertamina di halaman web mereka cukup pakai Premium.
Dikutif dari web Pertamina begini bunyinya:
Premium merupakan bahan bakar mesin bensin dengan angka oktan minimal 88 diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (dibawah 9:1).
Nah, merujuk anjuran Pertamina jika rasio kompresi Kawasaki Ninja H2 yang hanya 8,5 : 1 cocok pakai bensin Premium.
Baca Juga : Purbalingga Heboh, Polisi Gerebek Debt Collector Lagi Pesta Narkoba
Tapi, pihak PT Kawasaki Motor Indonesia merekomendasi pakai bensin oktan 98.
Angka oktan segitu minimal pakai bensin Pertamax Racing yang memiliki oktan 100.
Loh kok seperti bertentangan antara spek rasio kompresi Kawasaki Ninja H2 yang 8,5 : 1 dengan anjuran PT Kawasaki Motor Indonesia?
Itu karena Kawasaki Ninja H2 dilengkapi Supercharger yang bisa memompa udara ke dalam silinder.
Baca Juga : Jelang MotoGP Jerez 2019, Para Pembalap Dibikin Bingung Ban Michelin
Ini membuat tekanan atau kompresi jadi tinggi juga di ruang bakar.
Sehingga tetap butuh bahan bakar atau bensin oktan tinggi, ya minal oktan 98 atau pakai Pertamax Racing itu.
Kalau mau tetap pakai bensin Premium gampang saja.
Cukup lepas supercargher Kawasaki Ninja H2 langsung bisa pakai Premium.
Bisa begitu karena rasio kompresinya sudah rendah, tapi power yang dihasilkan bisa turun 50 persen lebih tuh. Hehehe...
KOMENTAR