Baca Juga: Wow, Peugeot Pulsion 125 2019 Pesaing NMAX dan PCX Harganya Segini
Salah satu yang terkena adalah sepeda motor. Harley-Davidson
Ketika Great Depression menghantam Amerika tahun 1929, Harley-Davidson
Tak ada cara lain, Harley harus mencari pasar baru.
Dan Jepang dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan daya beli paling tinggi di Asia adalah kandidat terbaik.
Baca Juga: Baru Diluncurkan Peugeot Pulsion 125 2019, Saingan PCX dan NMAX, Fitur Lebih Canggih
Tidak peduli dengan tensi diplomatik Jepang yang cukup tinggi dengan negara2 Barat, Harley memulai pembicaraan dengan pemerintah dan para pelaku industri otomotif Jepang.
Jepang yang sedang haus melakukan modernisasi di segala bidang langsung menyambut tawaran Harley.
Dan tahun itu juga, Harley telah diproduksi di Jepang.
Harley mengirim banyak peralatan dan tenaga ahlinya ke Jepang.
Baca Juga: Ngeri! Video Detik-detik Boncenger Kawasaki Ninja 250 Terjungkal Akibat Enggak Pegangan
Di tahun 1933, Sankyo Nainenki yang mengambil lisensi Harley-Davidson
Menjelang tahun 1937, Sankyo mendapat order besar-besaran dari angkatan bersenjatan dan kepolisian Jepang.
Lebih dari 18.000 sepeda motor Rikuo diproduksi dan tersebar ke semua wilayah kekuasaan militer Jepang.
Sankyo kemudian menjual merek Rikuo ini ke Showa Corporation.
Baca Juga: Dapat Donasi Sampai Rp 90 Juta, Begini Kronologi Driver Ojol yang Motornya Hilang Saat Order Makanan
Merek Rikuo ini sendiri bertahan hingga 1962.
Sampai saat ini Showa adalah pemasok OEM suku cadang Harley-Davidson
KOMENTAR