“Kalau di luar negeri beli pajaknya ekonomis. Kalau di sini ‘aduh pajak nih yang bikin bokek’. Mudah-mudahan ada kebijakan supaya pajak ini diturunkan,” sambung Dimas.
Sedangkan Tora Sudiro merasa pajak yang dikenakan kepada motor-motor besar sudah ideal.
Tora berpendapat tak perlu lagi ada kenaikan pajak.
Tora memberi sedikit catatan bahwa harus ada pengawasan yang baik agar semua pemilik motor besar yang termasuk dalam kategori barang mewah betul-betul membayar pajak.
Baca Juga: Diam-diam Yamaha NMAX 2019 Edisi MotoGP Dijual di Dealer Palembang, Segini Harganya
“Kayak kemarin kan ada yang bilang 'Tinggiin lagi dong pajaknya'. Menurut gue sih bukan tinggiin lagi pajaknya, tapi diratain semuanya juga harus bayar, masa gue bayar yang lain enggak sih (menunggak pajak tanpa sanksi),” ucap Tora.
Bagi sebagian lainnya, memiliki motor-motor yang tergolong barang mewah sudah menjadi risiko bila terikat dengan kewajiban membayar pajak yang besar.
Tarra Budiman berpendapat, pajak besar merupakan risiko yang harus ditanggung oleh pemilik.
“Kalau buat gue itu risiko ya, soalnya kan moge itu kan barang mahal ya, enggak bisa sembarang orang punya,” lanjutnya.
Baca Juga: Mengintip Koleksi Moge Para Artis Indonesia, Keren-keren Banget Bro
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR