Combi Brake System menggunakan teknologi hidrolis dengan kaliper depan yang memiliki tiga piston.
Nah, tiga piston di kaliper rem depan ini tidak selalu bekerja secara bersamaan.
Jadi, ketika tuas di master rem depan dipencet maka hanya dua piston di kaliper rem depan yakni yang berada di atas dan bawah yang bekerja mendorong kampas rem.
Nah, satu piston lagi yang berada di posisi tengah baru akan bekerja jika tuas rem belakang ditekan.
Ketika tuas rem belakang saja yang diremas, maka rem belakang bekerja diiringi rem depan juga ikut mengurangi laju berkat satu piston yang tengah.
Baca Juga: Adu Ganteng Honda ADV150 Lawan Yamaha NMAX Difoto Bareng, Keren Mana?
“Ada satu alat yang dinamakan equalizer, yakni mekanisme yang membagi distribusi daya pengereman antara depan dan belakang,” ujar Sarwono Edhi.
“Saat CBS bekerja, daya pengereman bagian belakang lebih besar dibanding yang depan”, lanjut Edhi.
Dengan begitu, ban belakang jadi tidak mudah selip, karena tenaga pengereman juga ikut terdistribusi ke roda depan.
Hasil akhirnya lebih safety, meski secara efektifitas masih di bawah ABS atau anti lock brake system.
Baca Juga: Gak Mau Ditilang Ibu Muda Bentak Polisi Pukul Helm dan Telepon Ibunya Yang Teman Kapolri
Gimana, sudah paham kan?
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR