"Saran saya kalau mau banyak event kembalikan saja event-event itu ke Pengprov masing-masing," terang Agi Agassi yang kini buka dealer KTM di daerah Bogor, Jawa Barat.
"Nanti pengprov bisa kerja sama dengan promotor lokal dan balapan bisa ramai lagi," tambahnya.
"Kalau hanya satu promotor event jadi sedikit dan pembalap kita juga sulit berkembangnya," sebut Agi Agassi.
"Beberapa tahun terakhir event mungkin hanya 4-5 seri saja, idealnya kita 8-10 seri agar bisa merasakan aura kompetisi yang ketat," tukasnya.
Baca Juga: Harga Motor Honda ADV 150 Beda Tipis dengan Yamaha NMAX, Pemilik NMAX Ramai-ramai Komentar Begini
"Lalu untuk promotor juga jangan suka mengorbankan kelas lain," sebut Agi Agassi.
"Misalnya kelas MX2 atau MX125 yang dirasa minim pesertanya, jangan dikurangi durasinya," jelas Agi yang punya sekolah balap ini.
Baca Juga: Yamaha Stop Kontrak Valentino Rossi dari Omongan Bos Yamaha MotoGP
"Normalnya kan 30 menit + 2 lap seperti MXGP, tapi kadang karena terlalu banyak supporting class grasstracknya durasi dipotong sampai 20 menit," keluhnya.
"Jadi tidak mendidik pembalap juga," tutup Agi.
Semoga saja, kejuaraan nasional motocross di Indonesia bisa ramai lagi ke depannya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR