MOTOR Plus-online.com - Bisa dibilang, Kejurnas Motocross (MX) di Indonesia saat ini seperti sedang mati suri.
Terlihat dari jadwal yang tidak jelas dan makin minimnya event membuat Kejurnas MX kian sepi.
Makanya, banyak tim dan pembalap gantung helm atau pindah ke ajang road race atau ke grasstrack.
Melihat fenomena ini, mantan crosser juara nasional Agi Agassi mengungkapkan pada Motorplus-online, biar Kejurnas MX ramai lagi.
Baca Juga: Kenapa Skutik Adventure Honda ADV 150 Dicela Fans Yamaha NMAX? Ini Sebabnya
Agi Agassi yakin, motocross di Indonesia tetap punya penggemar, dilihat dari ajang balap dunia MXGP bisa digelar dua seri di Indonesia.
"MXGP bisa dua seri, masa kita kejurnas nyaris tidak ada balap," tukas Agi Agassi, di dealer KTM Pondok Indah.
"Menurut saya yang terpenting adalah event atau balapan lebih banyak digelar seperti di tahun 2008-2014," sebut Agi yang terakhir juara nasional pada tahun 2015.
"Kalau dulu promotor besar bisa ada dua dan mereka bersaing, belum ada Promotor Nasional (Pronas)," terangnya.
Baca Juga: Udah Sembuh Beneran, Pembalap Indonesia Galang Hendra Nongol di GIIAS 2019
"Saran saya kalau mau banyak event kembalikan saja event-event itu ke Pengprov masing-masing," terang Agi Agassi yang kini buka dealer KTM di daerah Bogor, Jawa Barat.
"Nanti pengprov bisa kerja sama dengan promotor lokal dan balapan bisa ramai lagi," tambahnya.
"Kalau hanya satu promotor event jadi sedikit dan pembalap kita juga sulit berkembangnya," sebut Agi Agassi.
"Beberapa tahun terakhir event mungkin hanya 4-5 seri saja, idealnya kita 8-10 seri agar bisa merasakan aura kompetisi yang ketat," tukasnya.
Baca Juga: Harga Motor Honda ADV 150 Beda Tipis dengan Yamaha NMAX, Pemilik NMAX Ramai-ramai Komentar Begini
"Lalu untuk promotor juga jangan suka mengorbankan kelas lain," sebut Agi Agassi.
"Misalnya kelas MX2 atau MX125 yang dirasa minim pesertanya, jangan dikurangi durasinya," jelas Agi yang punya sekolah balap ini.
Baca Juga: Yamaha Stop Kontrak Valentino Rossi dari Omongan Bos Yamaha MotoGP
"Normalnya kan 30 menit + 2 lap seperti MXGP, tapi kadang karena terlalu banyak supporting class grasstracknya durasi dipotong sampai 20 menit," keluhnya.
"Jadi tidak mendidik pembalap juga," tutup Agi.
Semoga saja, kejuaraan nasional motocross di Indonesia bisa ramai lagi ke depannya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR