Baca Juga: Begal Payudara Berlagak Jadi Pak Ogah Gegerkan Bintaro, Pemotor Wanita Jadi Korban Saat Putar Balik
Memang aksi debt collector yang menggunakan kekerasan untuk merampas motor sudah sering terjadi.
Makanya, kehadiran debt collector atau mata elang bisa dibilang meresahkan masyarakat.
Padahal sudah jelas aksi debt collector merebut motor itu dilarang.
Tindakan tersebut bisa masuk kedalam tindak kejahatan perampasan.
Baca Juga: Asyik, Geba Leisure Part Sediakan Windshield Honda ADV150, Tetap Bisa Naik Turun
Pelakunya bisa dijerat Pasal 368, Pasal 365 KUHP Ayat 2, 3, dan 4 yang membahas tentang pencurian dengan kekerasan.
Sebab, dalam kasus konsumen yang menunggak cicilan ke pihak leasing itu masuk kasus perdata.
Yang berhak untuk melakukan eksekusi adalah pengadilan bukan pihak penagih hutang.
Yang bikin penasaran, memang berapa sih bayaran para debt collector tersebut?
Source | : | |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR