MOTOR Plus-online.com - Karena frustasi, Johann Zarco ingin menyudahi kontraknya dengan tim Red Bull KTM pada akhir musim ini.
Keinginan untuk berpisah jalan dengan Red Bull KTM tidak lepas dari performa buruk pada musim kompetisi MotoGP 2019.
Zarco hanya bisa finish di urutan ke-12 pada balapan MotoGP Austria 2019 yang berlangsung Red Bull Ring, akhir pekan lalu.
Hasil tersebut bahkan lebih buruk dari pembalap tim satelit KTM (KTM Tech3), Miguel Oliveira, yang menyelesaikan balapan di posisi kedelapan.
Baca Juga: Bali Mencekam, Video Detik-detik Turis Ngamuk, Pemuda Terseret Motor Kena Tendangan Kungfu
Baca Juga: Video Skutik Yamaha NMAX Megatron Terbaru Bikin Heboh, Lampu Depan Sangar, Stoplamp Meruncing
Padahal, musim lalu Zarco mampu menuntaskan kejuaraan dunia MotoGP di peringkat keenam dengan raihan 158 poin.
Bukan hanya pada MotoGP Austria 2019, rekan satu tim Pol Espargaro itu kini juga tertinggal empat poin dari Miguel Oliveira pada tabel klasemen sementara.
Hingga berakhirnya balapan ke-11 MotoGP 2019, pembalap berusia 29 tahun itu hanya mampu meraih total 22 poin.
Setelah berakhirnya balapan MotoGP Austria 2019, CEO KTM Stefan Pierer mengatakan bahwa Johann Zarco telah menemui dia untuk membicarakan masa depannya di Red Bull KTM.
Baca Juga: Ini Alasan Honda All New PCX Seken Langka di Showroom Motkas
Dalam pembicaraan tersebut, Pierer mengakui Zarco sudah meminta dia untuk memutus kontrak pada akhir musim ini.
"Ya, setelah balapan di Spielberg ini, dia meminta saya untuk memutus kontrak yang telah dijalin ini secara baik-baik," kata Stefan Pierer, dilansir dari Tuttomotoriweb.
"Dia (Zarco) ingin membalap bersama tim kami hingga akhir musim ini, kami juga telah meyakinkan dia bahwa KTM tak akan mengajukan sengketa hukum dan ini adalah solusi terbaik untuk kedua belah pihak," ucap Pierer lagi.
Lebih lanjut, Stefan Pierer menjelaskan bahwa Johann Zarco tengah mengalami frustrasi lantaran hingga kini masih kesulitan untuk menemukan penampilan terbaiknya bersama motor RC16.
Baca Juga: Ini Alasan Polisi Bisa Menilang Motor Yang Mati Pajak Tahunannya
Selain itu, penampilannya yang kalah mentereng dari rekan senegaranya yang berstatus rookie tim Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, juga membuat dia merasa semakin terpuruk.
"Ini menunjukkan bahwa dia mengalami gejala kelelahan, selain itu kami telah berupaya untuk mempertahankannya pada dua atau tiga balapan kedepan," tutur Pierer.
"Tak mudah bagi Zarco untuk melihat rekan senegaranya, Quartararo, dianggap sebagai pahlawan baru untuk Prancis, kami sudah berusaha untuk membantu tanpa membuat dia merasa tertekan," ucap dia lagi.
Kendati kalah dari Oliveira, Stefan Pierer tetap mengakui Johann Zarco adalah salah satu pembalap terbaik untuk tim KTM.
Baca Juga: Tarif Baru Gojek dan Grab Ikuti Keputusan Menhub, Per Zona Segini Rinciannya
"Tidak ada yang meragukan jika dia adalah salah satu pembalap yang baik di kelas utama ini, tetapi kini dia telah mencapai pada batas psikologinya," kata Stefan Pierer.
Johann Zarco sebetulnya memiliki ikatan kontrak dengan KTM hingga akhir musim 2020.
Akan tetapi, penampilan yang tak kunjung membaik membuat dia meminta untuk mengakhiri durasi kontrak bersama Red Bull KTM lebih awal dari kesepakatan sebelumnya.
Sejauh ini, hasil terbaik yang diraih Zarco bersama tim Red Bull KTM adalah menempati finis di urutan ke-10 saat tampil pada MotoGP Catalunya 2019.
Baca Juga: Bos Ducati Langsung Bicara Ketus, Rencana Jorge Lorenzo Balik ke Ducati Langsung Pupus
Source | : | BolaSport.com,tuttomotoriweb.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR