Aksi Menegangkan Para Pejuang Bandung, Rampas Motor Penjajah dan Bakar Rumah Sendiri

Ahmad Ridho - Kamis, 15 Agustus 2019 | 12:33 WIB
ridingread.com
Motor-motor di era penjajahan.

MOTOR Plus-online.com - Saat ini selain dikenal sebagai destinasi wisata, Bandung dikenal banyak memiliki club motor.

Berbagai varian motor dari zaman penjajahan sampai motor terbaru banyak di sana.

Banyak yang belum tahu kalau sejarah motor di Bandung sudah dimulai pada masa penjajahan.

Infomasi yang dikutip dari ridingread.com, warga Bandung tahun 1930 sampai 1940-an enggak asing dengan opsir Belanda yang mondar-mandir dengan motor bersespan kosong.

Baca Juga: Maksud Hati Mau Menyapa, Pemilik Skutik Yamaha NMAX Predator Malah Dibully, Padahal Biayanya Mahal

Maklum, dulu sespan digunakan sebagai tempat para penjahat perang.

Mereka menangkap lalu memboyong naik sespan ke markas.

“Mereka sering masuk kampung pakai H-D buat ngontrol penduduk. Paling dominan memang mencari bajingan untuk diangkut ke sespannya,” tambah Nana Sutisna, penduduk Bagus Rangin yang tahun 1940-an berusia belasan.

Pemerintah Belanda punya pasukan bermotor berjuluk CORO (Cursus Opleiding Reserve Officieren).

Baca Juga: Oknum Driver Ojol Mulai Banyak Lakukan Pelecehan Seksual, Grab Indonesia Siapkan Langkah Ampuh

Mereka ini perwira cadangan yang setiap Sabtu sore, unjuk kekuatan lewat upacara bendera yang disebut Vlag Vertoon dan Taptoe.

Penampilan mereka gagah dan klimis berbaris meninggalkan Kazerne (Asrama) di daerah lapangan Siliwangi menuju Pieterspark (sekarang Taman Merdeka) sebelah Utara Jl. Braga.

Saat Bandung dilanda perang, pejuang membakar sendiri bangunan (rumah pribadi) agar tidak ditempati Belanda.

Bandung terang benderang oleh api yang dikenang sebagai Bandung Lautan Api. Pejuang kita nggak cuma mengincar senjata Belanda.

Baca Juga: Demam Skutik Adventure Honda ADV 150 Makin Menjadi, Honda Vario 150 Langsung Ikutan Ganti Wajah

Motor-motor yang mereka semplak juga jadi bagian penting perjuangan ini.

Kisah-kisah perampasan selalu jadi cerita heroik senior-senior kita.

Almarhum Rachmad Hidayat (presiden HDC Pertama), Letnan. Poniman (Alm),H.Bariji (Alm), Kang R.Amir (Alm), Brigjen Somali dan Haryoto Kunto (Alm) seorang planolog kondang, sering bercerita ikhwal ini.

Salah satu buktinya, motor HD 750 Alm. Kang Ayi, tokoh HCB yang secara historis adalah cikal bakal HDCI.

Baca Juga: Kocak, Gara-gara Anak SD Ini Razia Polisi Bubar dan Berantakan

Kabarnya motor ini didapat dari rampasan gerombolan DI-TII saat menyerang kota kelahirannya Sumedang.

Saat itu ia baru berumur 18 tahun.

Tidak dapat dipungkiri, motor juga berperan aktif dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.

Source : ridingread.com
Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular