MOTOR Plus-online.com - Saat ini selain dikenal sebagai destinasi wisata, Bandung dikenal banyak memiliki club motor.
Berbagai varian motor dari zaman penjajahan sampai motor terbaru banyak di sana.
Banyak yang belum tahu kalau sejarah motor di Bandung sudah dimulai pada masa penjajahan.
Infomasi yang dikutip dari ridingread.com, warga Bandung tahun 1930 sampai 1940-an enggak asing dengan opsir Belanda yang mondar-mandir dengan motor bersespan kosong.
Baca Juga: Maksud Hati Mau Menyapa, Pemilik Skutik Yamaha NMAX Predator Malah Dibully, Padahal Biayanya Mahal
Maklum, dulu sespan digunakan sebagai tempat para penjahat perang.
Mereka menangkap lalu memboyong naik sespan ke markas.
“Mereka sering masuk kampung pakai H-D buat ngontrol penduduk. Paling dominan memang mencari bajingan untuk diangkut ke sespannya,” tambah Nana Sutisna, penduduk Bagus Rangin yang tahun 1940-an berusia belasan.
Pemerintah Belanda punya pasukan bermotor berjuluk CORO (Cursus Opleiding Reserve Officieren).
Baca Juga: Oknum Driver Ojol Mulai Banyak Lakukan Pelecehan Seksual, Grab Indonesia Siapkan Langkah Ampuh
Mereka ini perwira cadangan yang setiap Sabtu sore, unjuk kekuatan lewat upacara bendera yang disebut Vlag Vertoon dan Taptoe.
Penampilan mereka gagah dan klimis berbaris meninggalkan Kazerne (Asrama) di daerah lapangan Siliwangi menuju Pieterspark (sekarang Taman Merdeka) sebelah Utara Jl. Braga.
Saat Bandung dilanda perang, pejuang membakar sendiri bangunan (rumah pribadi) agar tidak ditempati Belanda.
Bandung terang benderang oleh api yang dikenang sebagai Bandung Lautan Api. Pejuang kita nggak cuma mengincar senjata Belanda.
Baca Juga: Demam Skutik Adventure Honda ADV 150 Makin Menjadi, Honda Vario 150 Langsung Ikutan Ganti Wajah
Motor-motor yang mereka semplak juga jadi bagian penting perjuangan ini.
Kisah-kisah perampasan selalu jadi cerita heroik senior-senior kita.
Almarhum Rachmad Hidayat (presiden HDC Pertama), Letnan. Poniman (Alm),H.Bariji (Alm), Kang R.Amir (Alm), Brigjen Somali dan Haryoto Kunto (Alm) seorang planolog kondang, sering bercerita ikhwal ini.
Salah satu buktinya, motor HD 750 Alm. Kang Ayi, tokoh HCB yang secara historis adalah cikal bakal HDCI.
Baca Juga: Kocak, Gara-gara Anak SD Ini Razia Polisi Bubar dan Berantakan
Kabarnya motor ini didapat dari rampasan gerombolan DI-TII saat menyerang kota kelahirannya Sumedang.
Saat itu ia baru berumur 18 tahun.
Tidak dapat dipungkiri, motor juga berperan aktif dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
Source | : | ridingread.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR